Jakarta, 4 September 2025 – Presiden Prabowo Subianto menilai kerusuhan demonstrasi yang terjadi sejak akhir Agustus di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan kota lainnya, mengandung unsur makar. Dalam insiden tersebut, kantor dan fasilitas publik dibakar, rumah pejabat dijarah, serta sejumlah korban meninggal dan luka-luka.
Prabowo menekankan, aksi demo di Sulawesi Selatan yang menewaskan empat ASN bukanlah penyampaian aspirasi, melainkan tindakan makar. Pemerintah akan menelusuri aktor di balik demonstrasi yang berujung anarkis.
Sebagai bagian dari penyelidikan, Prabowo memanggil Kepala BIN Muhammad Herindra ke Istana Kepresidenan Jakarta. Herindra menyatakan akan menyampaikan informasi penting kepada Presiden, meski detailnya belum diungkap.
Sumber dari lingkaran kekuasaan menyebut adanya aliran dana ratusan miliar rupiah dari Kamboja yang diduga digunakan untuk memprovokasi massa, menyebarkan hoaks, dan mendorong anarkisme. Sumber juga menyebut, kerusuhan berkaitan dengan konflik antar elite politik.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkap temuan adanya gerakan terorganisir di media sosial untuk memprovokasi demo. Aliran dana signifikan melalui platform digital diduga digunakan untuk mendukung konten kekerasan dan anarkisme yang disiarkan secara live streaming dan dimonetisasi melalui donasi atau gifts. Beberapa akun yang terlibat bahkan terkait dengan jaringan judi online.
Pemerintah menegaskan akan menindak tegas aktor di balik kerusuhan demi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.