Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, pada bulan April 2025 menyatakan keterbukaannya untuk merevisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Telekomunikasi yang baru diajukan.
RUU ini sebelumnya menuai kritik keras dari kelompok masyarakat sipil, pakar kebebasan pers, dan industri teknologi karena dianggap berpotensi:
- Meningkatkan sensor terhadap konten internet.
- Memberikan kekuasaan berlebihan kepada pemerintah untuk memblokir atau membatasi akses ke platform komunikasi digital.
Tekanan dari komunitas internasional, termasuk organisasi HAM, dan dari dalam negeri, mendorong Presiden Sheinbaum untuk mempertimbangkan perubahan terhadap beberapa pasal yang kontroversial.
Presiden menekankan bahwa tujuan utama RUU ini adalah untuk meningkatkan keamanan siber dan melindungi kepentingan nasional, namun ia juga mengakui pentingnya menjaga kebebasan digital dan hak masyarakat untuk berkomunikasi tanpa takut disensor.
Proses revisi ini masih berlangsung, dan pemerintah berjanji akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan media, pakar teknologi, dan organisasi hak asasi manusia, dalam dialog publik.