Jakarta – Presiden Kolombia, Gustavo Petro, melontarkan kritik keras terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (24/9/2025). Petro menuding PBB kehilangan legitimasi dan bahkan menyebut lembaga internasional itu sebagai “kaki tangan genosida” akibat kegagalannya menghentikan konflik di Gaza.
Petro menyerukan agar genosida di Gaza dihentikan, menegaskan bahwa aktor utama seperti Israel dan AS harus diganjar hukuman, serta menolak klaim adanya “umat pilihan Tuhan”. Ia mengecam keras Donald Trump dan fundamentalis sayap kanan ekstrem yang menurutnya merusak demokrasi dan nilai kemanusiaan.
Selain itu, Petro mendesak Majelis Umum PBB mengambil alih peran Dewan Keamanan dalam menetapkan resolusi perdamaian bagi Palestina, serta mengusulkan pembentukan pasukan internasional bersenjata untuk membela rakyat Palestina.
Pidato Petro, yang juga menyoroti peran Washington dan NATO dalam menciptakan “tirani modern,” langsung viral di media sosial dan mendapat perhatian dunia karena keberaniannya mengkritik PBB dan AS secara terbuka.