Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melantik tujuh anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi DKI Jakarta periode 2025–2028 di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/12/2025). Mereka adalah Ahmad Sulhy, Luli Barlini, Very Opra Ferdinalsyah, Ananda Ismail, Arri Wahyudi Edimar, Didik Suyuthi, serta Sona Sofyan Permana.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono mengapresiasi kinerja KPID DKI Jakarta dalam menjaga fondasi ruang siar yang sehat. Dia juga mengingatkan pentingnya peran KPID dalam menjaga kualitas penyiaran di tengah era digital.
“Di tengah dinamika media yang terus berkembang, peran ini menjadi fondasi penting bagi terpeliharanya ruang siar yang sehat, berimbang, dan bertanggung jawab,” kata Pramono.
Menurutnya, Jakarta sebagai etalase nasional memiliki daya pengaruh yang sangat besar. Berbagai informasi yang disiarkan dari Jakarta tidak hanya dikonsumsi oleh warga, tetapi juga membentuk rujukan, narasi, dan persepsi publik di tingkat nasional hingga internasional.
Ia berujar, lanskap media berubah sangat cepat. Konvergensi antara penyiaran konvensional dan platform digital, disertai maraknya hoaks serta disinformasi, menjadi tantangan serius yang harus dihadapi secara bersama dan berkelanjutan.
“KPID dituntut untuk tetap adaptif dan responsif terhadap perkembangan kebijakan penyiaran, hadir sebagai penyeimbang, menjaga ruang siar tetap beretika, sehat, dan berpihak pada kepentingan publik, terutama dalam melindungi generasi muda,” jelas Pramono.
Seleksi
Ia juga menandaskan, para anggota yang dilantik telah melalui proses seleksi yang kredibel dan transparan. Amanah itu, kata dia menuntut integritas, independensi, serta keberanian dalam menegakkan regulasi penyiaran secara adil dan konsisten.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga berkomitmen untuk terus mendukung penguatan ekosistem penyiaran yang berkualitas dengan tetap menjunjung tinggi independensi KPID.
“Mari bersama-sama kita rawat ruang siar Jakarta agar terus memberi nilai, menumbuhkan kesadaran publik, serta memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang berbudaya dan beradab,” ujar dia.

