Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memastikan stok pangan di Jakarta cukup hingga akhir Oktober 2025. Dia menepis kabar yang menyebut pangan terancam.
Hal itu diungkap oleh Pramono usai mengadakan rapat dengan Forkopimda di Balaikota, Jakarta pada Senin (1/9/2025).
“Di Jakarta, pangan cukup bahkan sampai dengan Oktober akhir kalau tidak ada sesuatu, pangan di Jakarta sangat mencukupi,” kata Pramono.
Namun, kondisi pendidikan masih terkena imbas dari kerusuhan yang terjadi beberapa hari terakhir. Data Dinas Pendidikan Jakarta menyebut 2.829 sekolah di Jakarta harus beralih ke pembelajaran daring.
Sementara itu, 2.439 sekolah tetap tatap muka, dan 346 sekolah lain menerapkan sistem hybrid. Kebijakan ini diambil agar proses belajar-mengajar tetap jalan meski situasi kota belum sepenuhnya pulih.
“Kenapa ini dilakukan? Karena bagaimana pun supaya proses pendidikan di Jakarta tidak terganggu,” ucap dia.
Dia menambahkan, penentuan durasi belajar daring maupun himbauan kerja dari rumah (WFH) akan menyesuaikan kondisi lapangan.
“Kalau 1-2 hari ini kemudian semuanya sudah berjalan normal ya apa, yang work from home itu kita cabut. Termasuk ada himbauan kepada swasta. Tapi ini kami serahkan sepenuhnya kepada swasta untuk mengambil kebijakan,” tandas dia.
Transjakarta-MRT Gratis Selama 8 Hari
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan layanan transprotasi MRT dan Transjakarta bisa dinikmati secara gratis mulai 1 sampai 8 September 2025.
Hal itu disampaikan Pramono usai mengadakan rapat dengan Forkopimda di Balaikota, Jakarta pada Senin (1/9/2025).
“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, mulai dengan tanggal 1 sampai dengan tanggal 8 September, baik itu MRT maupun Transjakarta 0 rupiah atau gratis,” kata Pramono.
Kebijakan ini, kata Pramono, menggunakan kas daerah. Menurut hitungan, total anggaran yang dibutuhkan sekira Rp 18 Miliar.
“Selain itu sodara-sodara sekalian kita harus memberikan subsidi transportasi karena gratis tadi kurang lebih Rp 18 miliar sampai dengan seminggu ini,” ucap dia.
Kerugian Akibat Demo di Jakarta
Pramono mengungkap kerugian materil akibat unjuk rasa berakhir rusuh yang terjadi beberapa hari terakhir di Jakarta. Dia menyebut, setidaknya 22 halte Transjakarta rusak, enam di antaranya ludes terbakar.
Pramono menyebut sisanya 16 halte juga tak luput dari aksi vandalisme dan kaca pecah, kursi hancur, serta dinding penuh coretan.
“Akibat unjuk rasa ada 22 halte Transjakarta baik yang BRT maupun non-BRT serta satu pintu tol yang terdampak. Dari sejumlah tersebut, 6 halte Transjakarta terbakar dan dijarah. Kemudian ada 16 halte Transjakarta yang dirusak dan kemudian dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya,” kata Pramono di Balaikota Jakarta, Senin (1/9/2025).
Kerusakan tak main-main. Infrastruktur MRT mencapai Rp 3,3 miliar, Transjakarta Rp 41,6 miliar, sementara CCTV dan fasilitas pendukung lain Rp 5,5 miliar. Total kerugian mencapai Rp 55 miliar.
“Sodara-sodara sekalian, kemarin ada pertanyaan mengenai estimasi kerugian. MRT Jakarta kerusakan infrastruktur untuk MRT sebesar Rp 3,3 miliar, MRT. Transjakarta kurang lebih Rp 41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV infrastruktur lainnya Rp 5,5 miliar sehingga total kerusakan ada Rp 55 miliar,” ucap dia.
Pemprov bergerak cepat. Pembersihan mulai dilakukan sejak Sabtu, dan perbaikan ditarget rampung 8–9 September.
“Mudah-mudahan baik yang rusak sedang, rusak berat, akan bisa kita selesaikan tanggal 8 atau 9 September,” ucap dia.
Meski fasilitas rusak parah, layanan Transjakarta tak berhenti. Per 1 September pagi, 14 koridor sudah kembali normal.
“Dan memang ada sedikit hambatan tetapi kami yakin sekarang ini pasti sudah normal,” tandas dia.