Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan perombakan besar Kabinet Merah Putih. Dalam pengumuman yang disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan, lima menteri diganti, sementara satu kementerian baru, Kementerian Haji dan Umrah, dibentuk.
Lima menteri yang dicopot yakni Budi Gunawan (Menko Polhukam), Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Abdul Kadir Karding (Menteri P2MI), Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi), dan Dito Ariotedjo (Menpora). Mereka digantikan oleh:
- Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan,
- Muchtarudin sebagai Menteri P2MI,
- Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi,
- Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah,
- Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Sementara posisi Menko Polhukam dan Menpora masih menunggu pengumuman lebih lanjut.
Prasetyo menegaskan reshuffle dilakukan setelah evaluasi menyeluruh Presiden Prabowo, guna menyelaraskan visi dan memperkuat kinerja kabinet. “Semoga keputusan ini membawa kebaikan bagi bangsa dan negara,” ucapnya.
Reshuffle ini menjadi yang kedua di era Prabowo setelah perombakan pada 19 Februari 2025. Isu pergantian menteri sebelumnya sempat dibantah istana, namun mencuat kembali usai gelombang demonstrasi dan kasus hukum, termasuk OTT KPK terhadap mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer.
Pasar saham langsung bereaksi atas mundurnya Sri Mulyani, dengan IHSG bergerak ke zona merah akibat aksi jual.
Mantan Menpora Dito Ariotedjo berpamitan lewat Instagram, sementara Sri Mulyani menyampaikan permintaan maaf saat serah terima jabatan kepada Purbaya. “Tidak ada manusia yang sempurna, dalam menjalankan amanah pasti ada kekurangan,” kata Sri Mulyani, Selasa (9/9).