Presiden Prabowo Subianto mengakhiri kunjungan kerjanya ke Beijing, China, dalam rangka memenuhi undangan Presiden China Xi Jinping, Rabu (3/9/2025).
Prabowo pun langsung kembali ke Tanah Air pada Rabu, pukul 15.30 Waktu Setempat (WS) atau 14.30 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, keberangkatan Prabowo menuju Indonesis dilepas oleh Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk China Djauhari Oratmangun, dan Atase Pertahanan RI di Beijing Laksma TNI Sumartono.
Selama di Beijing, Prabowo telah menghadiri parade militer dalam rangka perayaan 80 tahun kemenangan perang perlawanan rakyat China. Perayaan bersejarah itu dihadiri sejumlah pemimpin dunia, 26 pemimpin setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan nampak hadir pada perayaan tersebut.
Selain itu, Prabowo juga melangsungkan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi di Great Hall of the People, Beijing.
Pertemuan kedua pemimpin negara berlangsung hangat dan penuh keakraban dengan pembahasan terkait penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok.
Prabowo juga melakukan pertemuan khusus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Prabowo dan Putin berkomitmen memperkuat kerja sama di berbagai sektor, khususnya bidang ekonomi dan investasi.
Kunjungan Sempat Tertunda
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Beijing, China, Selasa (2/9/2025), untuk memenuhi undangan dari Presiden China Xi Jinping. Sebelum meninggalkan Tanah Air, Prabowo telah menerima laporan bahwa situasi dalam negeri sudah pulih seperti biasa, usai aksi demo berujung ricuh.
“Satu hari ini Beliau (Prabowo) juga memonitor seluruh keadaan dan mendapatkan laporan dari seluruh jajaran terkait bahwa kehidupan masyarakat telah berangsur pulih seperti sedia kala,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam keterangannya di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (2/9/2025).
Untuk itulah, Prabowo memutuskan untuk melakukan kunjungan ke China. Hal ini juga dilakukan Prabowo untuk menjaga hubungan baik dengan pemerintah China.
“Oleh karena itulah, demi menjaga hubungan dengan pemerintah Tiongkok bapak presiden memutuskan untuk beliau berangkat malam ini,” ujarnya.
Adapun kunjungan Prabowo ke China sebetulnya dijadwalkan mulai 31 Agustus 2025 dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO).
Namun karena adanya aksi demo di berbagai daerah, Prabowo menunda keberangkatannya ke China agar dapat fokus menyelesaikan dinamika di dalam negeri.
“Sesungguhnya undangan tersebut mengharapkan kehadiran Bapak Presiden Prabowo dari tanggal 31. Namun karena adanya dinamika di dalam negeri, maka kemudian Bapak Presiden Prabowo memutuskan untuk menunda keberangkatan,” tutur Prasetyo.