Polisi Timor Leste menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi protes lebih dari 1.000 orang

Diposting pada

DiliPolisi Timor Leste menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi protes lebih dari 1.000 orang di sekitar gedung Parlemen Nasional, Selasa (16/9/2025). Massa, mayoritas mahasiswa, menolak rencana pembelian 65 mobil dinas Toyota Prado untuk anggota parlemen.

Unjuk rasa yang awalnya damai berubah ricuh setelah demonstran melempari gedung parlemen dengan batu dan merusak beberapa kendaraan. Sedikitnya empat orang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Polisi menyatakan akan memanggil koordinator aksi terkait kerusakan tersebut.

Mahasiswa menilai kebijakan ini tidak pantas diambil di tengah kondisi ekonomi yang sulit, di mana lebih dari 40 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. “Kami meminta anggota parlemen membatalkan keputusan pembelian demi kepentingan rakyat,” ujar Leonito Carvalho, mahasiswa Universitas da Paz.

Menariknya, sejumlah partai politik yang sebelumnya mendukung anggaran pembelian kini menarik dukungan. Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor, Partai Demokrat, serta Partai Perkaya Persatuan Nasional Putra-Putra Timor menegaskan kebijakan itu tidak mencerminkan kepentingan publik.”

Timor Leste, yang merdeka dari Indonesia pada 2002, masih menghadapi masalah ketimpangan ekonomi, pengangguran, gizi buruk, serta ketergantungan besar pada minyak sebagai sumber utama pendapatan negara.