Polisi kembali penyisiran kawasan Tenjo, Bogor unyuk mencari potongan tubuh yang hilang dari bocah Alvaro Kiano Nugroho (6). Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menerangkan anjing pelacak dikerahkan ke Tenjo untuk mencari bagian rahang yang diduga milik Alvaro.
“Belum rekonstruksi. Kegiatan hari ini mau penyisiran lagi dengan anjing pelacak di Tenjo untuk mencari rahang diduga milik korban,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).
Terpisah, Polisi menegaskan tersangka Alex Iskandar, tersangka pembunuhan Alvaro tidak melakukan mutilasi terhadap jasad anak tirinya tersebut. Hal itu diungkap Ahli Forensik RS Polri, Dr. Farah, berdasarkan hasil pemeriksaan awal tulang-belulang.
Dari pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda tulang terpotong. Fragmen yang terlepas murni akibat proses pembusukan di persendian, bukan karena potongan atau mutilasi.
“Jadi, artinya dia memang terlepas karena proses pembusukan, jadi akhirnya terlepasnya tepat di persendiannya. Jadi tidak ada indikasi potongan atau mutilasi,” kata Farah.
Dia menyebut, hasil analisis terhadap tulang belulang yang bercampur pasir serta fragmen tulang yang bukan milik manusia. Dari analisis awal, beberapa potongan tulang yang dapat diidentifikasi berasal dari kerangka manusia.
Ciri-cirinya menunjukkan ras mongoloid dan mengarah pada jenis kelamin laki-laki. Namun, penentuan usia belum bisa dipastikan karena tidak ditemukannya tulang rahang, sehingga analisis gigi tak dapat dilakukan.
Ayah Tiri Tersangka Pembunuhan Alvaro Kiano
Polisi telah menetapkan Alex Iskandar alias AI, ayah tirinya sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan Alvaro. Hasil pemeriksaan saksi dan analisis rekam digital mengarah pada Alex alias AI, yang diduga sebagai pelaku.
“Adanya dugaan keterkaitan, hilangnya ananda AKN (Alvaro Kiano Nugroho), yang diidentifikasi dilakukan oleh saudara AI,” kata dia.
Saat diamankan, penyidik menemukan percakapan bernada dendam di ponsel milik Alex. Kalimat bernada kemarahan itu pun diungkap ke publik.
“Dari handphone yang diamankan, terlapor setelah terang-terangan menuliskan kalimat, gimana caranya gue balas dendam. Ini muncul berulang kali di dalam konteks kemarahan, serta rasa sakit hati yang ia tunjukkan ke pihak tertentu,” ujar dia.
Dalam pemeriksaan, AI mengakui menculik Alvaro Kiano Nugroho dari Masjid Jami Al-Muflihun di kawasan Pesanggrahan. Bocah itu disebut menangis terus sepanjang jalan hingga membuat Alex Iskandar membekapnya sampai tewas.
“Pada saat korban dibawa, dalam kondisi menangis yang tidak berhenti sehingga dibekap hingga meninggal dunia,” ucap dia.
Dia mengatakan, tersangka kemudian membungkus jasad Alvaro Kiano Nugroho dengan plastik hitam dan membuangnya di bawah Jembatan Cilalay, Desa Singabraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 9 Maret 2025.
“Atau tiga hari setelah diketahui AKN (Alvaro Kiano Nugroho) hilang,” ucap dia.
Saat proses penyidikan, Alex Iskandar ditemukan tewas diduga bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan. Dia mengakhir hidupnya dengan menggunakan celananya sendiri.

