MH (13), pelajar kelas 7 SMPN 19 Kota Tangerang Selatan, diduga menjadi korban bully. Pelaku adalah teman sekelasnya.
MH dianiaya hingga mengalami masalah kesehatan serius. Matanya menjadi rabun dan kini sedang terbaring lemas di rumah sakit.
Rizky, kakak korban menceritakan, adiknya diduga sudah mendapatkan penganiayaan sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Puncaknya pem-bully-an terjadi pada Senin (20/10/2025) lalu. Saat itu, MH dikabarkan dipukul teman sekelasnya menggunakan bangku.
“Sejak masa MPLS, yang paling parah kemarin 20 Oktober yang dipukul kepalanya pakai kursi,” kata Rizki.
Setelah kejadian itu, pada Selasa, 21 Oktober 2025, korban mulai mengeluhkan rasa sakit yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut. Dia bercerita ke ayah dan ibunya, kalau kepalanya sangat sakit, hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.
MH Sering Dipukul dan Ditendang
Saat pihak keluarga melakukan pendalaman, ternyata korban mengaku sudah sering menerima bullying mulai dari dipukul hingga ditendang.
“Yang paling parah dipukul kursi kena bagian kepalanya. Baru cerita semua pas kejadian sudah parah. Kalau yang lainnya enggak pernah cerita, ini beraniin cerita karena udah ngerasa sakit parah,” terangnya.
Rizki menyebut adiknya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tangsel. Karena kondisinya semakin parah, adiknya telah dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
“Kondisi sekarang sangat memprihatinkan badan udah enggak bisa dibawa jalan, pada lemes semua seluruh tubuhnya, mata sedikit rabun, sering pingsan dan gamau makan,” tuturnya.
Orang Tua dan Disdik Dimediasi
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel, Deden Deni mengatakan, pihaknya sudah memediasi orang tua dari korban dan terduga pelaku.
“Sudah kami mediasi masing-masing orang tua sudah ketemu dengan pihak sekolah juga,” katanya.
Saat ini, pihaknya sedang mencari informasi untuk mengetahui pasti kondisi terkini korban.
“Kami juga berkunjung ke rumah orang tua untuk memastikan kondisi anak,” katanya.

