Pertamina Percepat Distribusi BBM dan LPG di Wilayah Bencana, Kini SPBU Sudah Beroperasi 24 Jam

Diposting pada

JAKARTA – Langkah cepat Pertamina dalam menjaga suplai BBM dan LPG di wilayah bencana sebagai bukti bahwa perusahaan telah bergerak secara total dan profesional menghadapi kondisi darurat.

Menurut praktisi energi Ismoyo Hadi respons Pertamina sejalan dengan standar perusahaan migas kelas dunia, terutama dalam penerapan sistem tanggap darurat.

“Pertamina sudah menerapkan Emergency Response Team (ERT) seperti seharusnya perusahaan migas world class. Ini menunjukkan kesiapan dan quick response Pertamina menghadapi bencana. Kalau ada kekurangan di sana-sini, itu manusiawi karena beratnya medan,” ujar Ismoyo di Jakarta, Senin (8/12/2025).

Dia menambahkan bahwa pemerintah perlu melakukan simulasi ERT setidaknya setahun sekali mengingat Indonesia berada di kawasan rawan bencana. Selain itu, pengoperasian SPBU Kantong dan penambahan armada mobil tangki adalah langkah yang sangat strategis untuk menjaga ketersediaan energi di tengah keterbatasan akses. Ia menilai inovasi semacam itu harus terus dikembangkan.

“Penting sekali. SPBU kantong kecil dengan model cluster bisa dikembangkan. Bahkan sebaiknya tahan benturan dan bisa di-drop dari helikopter jika diperlukan,” kata Ismoyo.

Tantangan distribusi BBM di wilayah bencana menurutnya sangat berat. Tidak hanya jalan dan jembatan yang putus, tetapi juga kondisi lapangan yang dipenuhi lumpur bekas banjir bandang serta korban yang belum terangkat sehingga meningkatkan risiko kesehatan. Selain itu, jalur komando pemerintah daerah juga banyak yang belum pulih, menjadikan situasi semakin kompleks.