Sudah semestinya setiap orang perlu mempersiapkan kondisi keuangannya di masa depan. Sebagai contoh, guna mengantisipasi adanya risiko masalah finansial di waktu mendatang, keberadaan dana darurat dan asuransi wajib disiapkan. Namun, tahukah kamu bahwa ada capaian finansial lain yang penting untuk direncanakan sejak dini agar kehidupan di masa tua terjamin?
Ya, capaian finansial tersebut biasa disebut sebagai tabungan pensiun atau dana pensiun. Secara umum, jenis tabungan tersebut memiliki peran untuk memenuhi segala biaya hidup saat sudah tidak bisa lagi bekerja dan mendapatkan penghasilan secara aktif. Jadi, karena memiliki tabungan tersebut, kamu jadi lebih mampu untuk memenuhi segala kebutuhan dan menikmati kehidupan di masa pensiun dengan makmur serta sejahtera.
Tentunya, sebelum memutuskan untuk menyiapkan pencapaian finansial yang satu ini, kamu harus lebih dulu memahami apa yang dimaksud dengan tabungan pensiun, manfaat, dan jenisnya. Selain itu, ada baiknya pula untuk memahami bagaimana tips memilih tabungan pensiun terbaik sesuai dengan kebutuhan dan target yang ingin dicapai.
Apa Itu Tabungan Pensiun?
Tabungan Pensiun
Sesuai namanya, tabungan pensiun adalah jenis tabungan yang dirancang khusus untuk tujuan mengumpulkan simpanan pada masa pasca kerja. Untuk karyawan swasta maupun pekerja pada ranah nonformal, jenis tabungan tersebut sangat penting untuk dimiliki karena bakal menjadi sumber pemasukan ketika telah tak lagi aktif bekerja dan memiliki penghasilan.
Dana tabungan pensiun pada dasarnya tak hanya bisa dinikmati ketika sudah di usia tua maupun saat tidak produktif lagi. Melainkan, tabungan tersebut juga bisa bebas digunakan ketika sudah mencapai target nominal yang telah ditentukan. Jadi, jika makin cepat dana pensiun ini terkumpul, makin cepat juga kamu bisa berhenti bekerja dan masih mampu memenuhi segala kebutuhan hidup yang diinginkan.
Alasan Mengapa Tabungan Pensiun Wajib Disiapkan
Menabung Dana Pensiun
Sejatinya, semua orang pasti akan tiba pada masa atau usia yang membuatnya tidak bisa bekerja lagi secara maksimal dalam hidupnya. Sebagai contoh, ketika sudah mencapai titik usia maupun batas kemampuan tertentu, seseorang mungkin akan diharuskan untuk berhenti bekerja alias pensiun. Hal ini tentu harus bisa segera disadari sebelum terlambat agar persiapan yang matang untuk mengantisipasi masa tersebut dapat dilakukan.
Salah satu cara untuk menjemput masa pensiun atau masa tua ketika tidak bisa lagi bekerja tersebut adalah dengan mengumpulkan dana atau tabungan pensiun. Pada dasarnya, manfaat tabungan pensiun ini adalah untuk memenuhi segala kebutuhan hidup harian ketika sudah tidak ada lagi pemasukan yang aktif.
Tak hanya bagi diri sendiri, adanya dana pensiun ini juga bisa bermanfaat bagi anggota keluarga yang lain. Melalui pengelolaan finansial yang tepat, tabungan pensiun pasti bisa terkumpul dan dinikmati, tidak hanya untuk dirimu sendiri, tapi juga pasangan, anak, atau bahkan cucu. Apabila nominalnya cukup besar, tabungan ini juga bisa dialokasikan sebagai modal bisnis yang berkelanjutan.
Bagi kawula muda, jenis tabungan ini amat penting untuk bisa dipersiapkan agar mampu mencapai kondisi keuangan tanpa kewajiban untuk bekerja atau bisa disebut dengan istilah financial freedom. Makin cepat dana pensiun ini terkumpul, kesempatan seseorang untuk bisa terbebas dari keharusan bekerja juga akan makin lekas dirasakan. Di lain sisi, karena sudah tidak ada rutinitas pekerjaan yang membelenggu, seseorang yang sudah mencapai tahap kebebasan finansial bisa menggunakan waktu dan tenaganya untuk menjalani aktivitas produktif lain sesuai passion dan keinginannya.
Beragam Jenis Tabungan Pensiun
Mengumpulkan tabungan pensiun bisa dilakukan secara mandiri maupun mengikuti program yang ditawarkan oleh perusahaan atau lembaga finansial. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan.
Jika memilih untuk mengumpulkan sendiri tabungan pensiun, tidak sedikit orang yang mengalokasikan dananya pada instrumen pengelolaan keuangan ataupun instrumen investasi. Umumnya, instrumen yang dipilih adalah yang cocok untuk investasi jangka panjang, seperti, saham, reksa dana saham, ataupun reksa dana campuran.
Selain itu, ada pula jenis tabungan pensiun yang dibedakan berdasarkan program serta penyelenggaranya. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis dana pensiun tersebut.
1. Tabungan Pensiun Berdasarkan Programnya
Pengumpulan dana pensiun bisa dilakukan berdasarkan dari jenis program tertentu dan biasanya diselenggarakan perusahaan untuk para karyawannya. Secara umum, terdapat 2 program tabungan pensiun yang umum diterima karyawan berdasarkan programnya, yaitu tabungan pensiun dengan manfaat pasti dan tabungan pensiun dengan iuran pasti.
Untuk jenis yang pertama, dana pensiun sudah ditentukan nominalnya sejak awal. Dengan kata lain, saat seorang karyawan aktif bekerja di sebuah perusahaan, akan dibuat kesepakatan terkait hal-hal mengenai dana pensiun ini. Sebagai contoh, pada perjanjian tersebut dituliskan karyawan akan mendapatkan dana pensiun sejumlah 90% gaji pokok dan ditambah 2% per 5 tahun.
Biasanya, dana pensiun tersebut diambil dari potongan upah atau gaji per bulan saat aktif bekerja dengan porsi yang berbeda antara pihak pemberi kerja dan pekerja. Selain itu, dana tersebut juga akan ditempatkan pada instrumen tertentu agar nilainya bisa berkembang seiring berjalannya waktu.
Sementara pada jenis yang kedua, tabungan pensiun dengan iuran pasti mengharuskan karyawan menyisihkan sebagian gajinya untuk kebutuhan ini. Sebagai contoh, dalam perjanjian, karyawan harus menyisihkan sekitar 15% gaji bulanannya untuk dialokasikan pada tabungan ini.
Namun, perlu dipahami bahwa ada risiko jenis tabungan ini merugikan pihak karyawan. Pasalnya, saat perusahaan menempatkan dana tersebut pada instrumen yang merugi, dana pensiun karyawan juga akan berkurang dan tak sesuai dengan yang diperkirakan.
2. Tabungan Pensiun Berdasarkan Penyelenggaranya
Penyelenggaraan dari jenis tabungan ini pada dasarnya sudah diatur undang-undang. Sesuai dengan UU Tahun 1992 No. 11, terdapat 2 jenis penyelenggara tabungan pensiun, yaitu DPPK atau Dana Pensiun Pemberi Kerja dan DPLK atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Untuk DPPK, karyawan umumnya secara otomatis akan mengikuti program dana pensiun dari pemberi kerja. Pada program tersebut, ada pemotongan gaji tiap bulan dan dikumpulkan serta bisa diambil ketika memasuki masa pensiun. Untungnya, pihak karyawan tetap akan mendapatkan dana sesuai dengan pemotongan gaji tanpa perlu khawatir apakah perusahaan sedang mengalami kerugian maupun kegagalan investasi atau tidak.
Sedangkan untuk DPLK, program dana pensiun dilakukan melalui lembaga keuangan di luar dari program perusahaan. Contohnya adalah dengan memanfaatkan layanan asuransi, lembaga finansial, maupun layanan khusus penyelenggara tabungan pensiun.
Meski secara konsep tidak jauh berbeda, umumnya tak ada aturan khusus terkait pemberian program tabungan pensiun via lembaga di luar pemberi kerja. Kamu bisa menentukan sendiri nominal setoran per bulan, jangka waktu, dan beragam hal lain terkait dana pensiun yang ingin dicapai. Jadi, nasabah juga lebih fleksibel menyesuaikan aktivitas tersebut dengan gaji bulanan.
Tips Memilih Dana Pensiun Terbaik
Terdapat sejumlah hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum kamu menentukan tabungan pensiun terbaik. Umumnya, kamu perlu menyesuaikan rencana mencapai tujuan finansial tersebut dengan alokasi keuangan di masa sekarang. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih tabungan pensiun terbaik.
- Tentukan nominal setoran awal agar tak sampai menjadi beban bagi keuangan hingga memangkas pos keuangan lain yang lebih penting.
- Cek nilai minimal saldo tabungan.
- Perhatikan potongan bulanan yang dibebankan oleh pihak penyelenggara layanan, seperti biaya administrasi ataupun biaya lainnya.
- Pastikan proses pengajuan serta pencairan dana mudah untuk dilakukan.
- Pahami skema pembagian hasil maupun bunga yang diberikan.
- Ketahui beragam biaya layanan, seperti penutupan rekening maupun biaya dari hal tak terduga. Misalnya, penggantian kartu ATM.
- Tanyakan limit penarikan yang dapat dilakukan oleh nasabah.