Persaingan Ketat di Pasar Mobil Listrik China Picu Diskon Besar dan Dampak Ekonomi

Diposting pada

Jakarta, 29 Mei 2025 – Persaingan harga di pasar mobil listrik China semakin sengit setelah BYD, salah satu raksasa otomotif domestik, mengumumkan diskon besar hingga hampir 30% untuk sejumlah model baterai dan hibrida kelas bawah, termasuk mobil kompak Seagull yang kini dibanderol Rp11 jutaan (sekitar US$7.750). Langkah ini segera diikuti oleh produsen mobil besar lain di China.

Analis industri mengungkapkan bahwa aksi BYD memicu kegelisahan di sektor otomotif domestik, terutama bagi produsen mobil kecil yang kini khawatir akan daya saing mereka. Kondisi ini terjadi di tengah perlambatan ekonomi China dan permintaan konsumen yang menurun.

Pemerintah Beijing sebelumnya telah berupaya memacu konsumsi kendaraan energi baru dengan memberikan subsidi, namun tekanan penurunan harga terus berlanjut, memicu kekhawatiran deflasi di pasar otomotif.

Menurut laporan Morgan Stanley, ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar mobil listrik menjadi penyebab utama deflasi tersebut. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan konsumsi, model bisnis yang didorong oleh pasokan masih dominan, sehingga reflasi diperkirakan sulit terjadi.

Persaingan harga di pasar EV China sudah berlangsung dua tahun terakhir, terutama dipicu oleh kehadiran Tesla. Namun kini, produsen mobil tradisional, termasuk yang dimiliki negara, mulai merasakan tekanan berat karena pangsa pasar kendaraan energi baru kini mencapai sekitar 50% dari total penjualan mobil penumpang baru.

Ketua Great Wall Motors, Wei Jianjun, memperingatkan adanya potensi krisis serupa dengan yang dialami sektor real estat Evergrande di industri otomotif, akibat pertumbuhan pasar EV yang terlalu cepat.

BYD membantah laporan terkait tekanan berlebihan pada salah satu dealer terkait arus kas, namun sorotan terhadap kondisi keuangan produsen mobil semakin meningkat di tengah persaingan sengit dan diskon harga yang masif.

Data industri menunjukkan harga ritel mobil rata-rata di China turun sekitar 19% dalam dua tahun terakhir, dengan diskon lebih tajam pada kendaraan hibrida (27%) dan mobil baterai (21%). Sementara itu, harga mobil baru di Amerika Serikat justru mengalami kenaikan, dengan harga rata-rata mobil listrik mencapai US$59.255 pada April 2025.

Diskon BYD tidak berlaku untuk model kelas atas seperti sedan listrik Han, yang harganya hanya turun sekitar 10% dibanding versi sebelumnya.

Situasi ini menandai fase sulit sekaligus penting dalam perkembangan industri mobil listrik China yang berpotensi berdampak pada ekonomi domestik dan pasar otomotif global.