
Fenomena saham gorengan kerap menjerat investor ritel karena kenaikan harganya yang ekstrem dan tidak wajar. Saham jenis ini biasanya digerakkan bandar, bukan karena kinerja fundamental perusahaan.
- Masuk daftar Unusual Market Activity (UMA) setelah naik ekstrem lebih dari 2 hari.
- Kapitalisasi pasar kecil, tapi volume dan nilai transaksi harian sangat tinggi.
- Bid-offer tipis, memudahkan bandar mengatur harga.
- Pergerakan harga tak sejalan dengan kinerja keuangan atau aksi korporasi.
- Valuasi terlalu tinggi dibanding rata-rata industri, bahkan tidak masuk akal.
- Sulit dianalisis secara fundamental maupun teknikal.
Investor disarankan berhati-hati, tidak menjadikan saham gorengan sebagai pilihan utama, dan selalu memantau peringatan bursa agar terhindar dari jebakan “cuan instan” yang berisiko tinggi.