Pergeseran Tanah di Purwakarta, Jasa Marga Jamin Tol Cipularang Aman Dilalui

Diposting pada

Sehubungan dengan informasi yang beredar terkait terjadinya pergeseran tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan Jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) tetap aman dilalui.

Berdasarkan pengamatan udara oleh tim Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), lokasi pergeseran tanah terdekat berjarak sekitar 1 km dari Jalan Tol Cipularang dan arah pergerakan tanah menuju utara.

“Sehingga tidak bersinggungan dengan Jalan Tol Cipularang, namun harus dilakukan kajian lebih jauh untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” ujar Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Agni Mayvinna, Selasa (17/6/2025).

Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) melalui Representative Office 3 terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU), untuk bersama melakukan monitoring jika terjadi pergeseran tanah susulan dan potensi berdampak ke Jalan Tol Cipularang.

Jasa Marga menjamin keamaanan dan kenyamanan pengguna jalan selama melintasi Jalan Tol Cipularang dan akan melakukan upaya-upaya antisipasi untuk mencegah dampak kerusakan ke jalan tol,” kata Agni.

Melansir Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkapkan, fenomena alam berupa tanah bergerak terjadi di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Mengakibatkan sekitar 250 warga setempat harus mengungsi.

57 Rumah Rusak Berat

Berdasarkan laporan sementara, bencana tanah bergerak mengakibatkan sekitar 70 bangunan mengalami kerusakan, terdiri atas 57 rumah rusak berat, satu fasilitas umum rusak berat, satu tempat ibadah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dan delapan rumah rusak ringan

Sesuai dengan data BPBD Purwakarta, pada 11-14 Juni 2025 tanah bergerak atau tanah ambles telah menjalar sejauh 20 meter dari titik awal dan terus bertambah setiap 10 menit.

Kejadian itu juga menyebabkan puluhan makam keluarga di Kampung Cigintung, Desa Pasirmunjul terpaksa dipindahkan.

Beberapa Kali Terjadi sejak 20 April

Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan bencana tanah bergerak di daerah tersebut sudah beberapa kali, antara lain sejak Minggu (20/4/2025), pukul 22.00 WIB, Rabu (23/4/2025), pukul 20.00 WIB, Senin (19/5/2025), pukul 07.00 WIB, Rabu (21/5/2025), dan Sabtu (14/6).

Secara morfologi, daerah bencana yang memiliki ketinggian 370 meter di atas permukaan laut itu, berupa perbukitan dengan kemiringan lereng yang agak curam hingga curam.

Untuk mengantisipasi bencana semakin meluas, Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyiapkan relokasi titik pengungsian korban tanah bergerak di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani.