Namanya hidup, harusnya sih ada tujuan. Untuk mencapai tujuan itu, nggak jarang kita perlu biaya. Nggak selalu sedikit malah, kadang buat mewujudkan apa yang kita mau, butuh biaya besar. Karena itu, kita butuh membuat perencanaan keuangan pribadi. Pasalnya, nggak cuma buat cita-cita, kita perlu juga untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini. Nah, di sinilah kita membagi perencanaan keuangan menjadi dua: perencanaan jangka panjang dan perencanaan keuangan jangka pendek. Untuk perencanaan keuangan jangka panjang, kita sudah membahasnya di sini. Boleh dibaca lagi ya, kalau misalnya lupa atau memang belum dibaca. Table of contents Perencanaan Keuangan Jangka Pendek: Apa Maksudnya? Pastinya kita punya rencana-rencana. Misalnya saja, pengin pensiun nanti tinggal di kampung halaman, punya lahan luas buat ditanami berbagai sayuran. Mau masak, tinggal petik. Nah, untuk mewujudkannya, kamu perlu membuat rencana keuangan. Karena pensiunnya 20 – 30 tahun lagi, maka ini termasuk perencanaan keuangan jangka panjang. Nah, kalau misalnya, kamu pengin liburan ke Labuan Bajo tahun depan. Butuh tiket sekian juta PP, butuh sekian juta lagi untuk hotel, sekian juta untuk jalan-jalannya, sekian ratus ribu untuk makan, total semuanya butuh sekian juta untuk liburan, dan harus dipenuhi setahun ke depan. Ini namanya perencanaan keuangan jangka pendek. Perencanaan keuangan jangka pendek adalah step by step cara kita mengatur keuangan demi mewujudkan keinginan yang harus segera dipenuhi dalam waktu kurang dari 3 tahun. Bisa dua tahun, satu tahun, bahkan beberapa bulan ke depan. Jangan salah, meski hanya pendek, tujuan finansial ini perlu dibuatkan rencana loh. Namanya juga manusia, ya kan? Sumber daya kita (baca: uang) itu terbatas. Sedangkan maunya banyak. Mesti beli makanan dan minuman untuk hari ini, kudu menyiapkan pensiun beberapa puluh tahun ke depan, pun harus berlibur juga dan keperluan lain 2 – 3 tahun ini supaya happy! Berbagai Tujuan Finansial Jangka Pendek Apa saja sih tujuan keuangan yang termasuk ke dalam jangka pendek? Ya, semua yang hendak kamu lakukan atau wujudkan dalam waktu kurang dari 3 tahun. Bisa jadi: 1. Dana darurat ideal Dana darurat ideal itu kan antara 4 – 12 kali pengeluaran rutin bulanan, tergantung banyaknya tanggungan. Ini bukan jumlah yang kecil loh. Misalnya, untuk keluarga dengan 2 anak, idealnya itu 12 kali pengeluaran bulanan. Kalau pengeluaran bulanan Rp10 juta, artinya dana darurat idealnya Rp120 juta! Tapi, dana darurat memang penting sekali, sehingga angka ideal ini memang harus diusahakan. Enggak harus sekaligus, kamu bisa membuat target bertahap. Misalnya, setahun ini harus bisa 4 kali pengeluaran bulanan dulu. Tahun depan bisa 8 kali, dan seterusnya. 2. Menikah Dana menikah juga bisa menjadi salah satu tujuan yang harus didukung dengan perencanaan keuangan jangka pendek, jika akan dilaksanakan kurang dari 3 tahun. Tentukan bujetnya dengan menghitung kebutuhan, lalu baru ditarik ke saat ini. Nantinya, akan ketemu deh berapa banyak dana yang harus dikumpulkan setiap bulan untuk mencapai target bujet. Yuk, dihitung, biar nggak perlu terlalu tergantung orang tua kalau memang sudah serius. 3. Lanjut S2 Buat yang mau lanjut S2, kalau mau mulai kurang dari 3 tahun lagi, boleh loh dimasukkan ke perencanaan keuangan jangka pendek. Sekolah itu butuh biaya banyak, karena itu bener banget kalau harus direncanakan dengan baik. Cari informasi selengkap dan sedetail mungkin tentang biayanya, agar kemudian kamu bisa membuat rencana keuangan yang komprehensif. 4. Liburan Liburan harus buat rencana dulu? Iya dong, apalagi kalau liburannya jauh yang berarti biayanya juga akan semakin besar. Liburan yang direncanakan akan membuatmu lebih nyaman, terutama dari segi keuangan. Bukan berarti yang spontan itu nggak bagus ya. Tentu saja, semua kembali pada preferensi masing-masing. Jika kamu pengin liburan yang aman terkendali, ada baiknya buat rencana dulu. Apalagi jika memang keuangan cukup terbatas, tapi merasa healing itu perlu banget. So, tentukan mau liburan ke mana, biayanya berapa, dan buat rencananya sekarang. 5. Lunasi kartu kredit Pernah nggak ngebayangin bebas utang kartu kredit? Nyaman banget loh! So, kalau misalnya ini adalah keinginanmu, kenapa tak kamu masukkan ke dalam perencanaan keuangan jangka pendek? Dengan adanya rencana, kamu bisa menjaga konsistensi pelunasan sampai benar-benar tuntas loh. So, yuk, mulai buat target kapan mau lunas, dan buat rencananya. Selain 5 tujuan keuangan jangka pendek di atas, tentu masih ada banyak lagi tujuan lain yang bisa kamu rencanakan untuk setidaknya 3 tahun ke depan. Apa pun itu, buat “judul”-nya, tentukan target nominal dan waktunya, lalu buat rencananya. Tip dan Metode Perencanaan Keuangan Jangka Pendek 1. Tentukan tujuan dan kebutuhan Tujuan dari perencanaan keuangan ini harus ditentukan dulu untuk kemudian kamu bisa mengetahui kebutuhan biayanya. Baru dari kebutuhan ini ditarik mundur ke saat ini, dan dihitung berapa yang harus kamu sisihkan untuk memenuhinya. Semoga sampai di sini cukup jelas ya. 2. Cek kondisi keuangan saat ini Meskipun membuat perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang akan dapat membantumu membuat prioritas sehingga bisa mencukupkan sumber dayanya, tetapi bukan berarti lantas bisa halu. Tetap sesuaikan dengan kemampuanmu ya. Jangan sampai mengorbankan kebutuhan lain yang sama pentingnya, agar kamu tak menemui kesulitan keuangan ke depannya. 3. Cari instrumen yang sesuai Setelah mengetahui target nominal dan waktu, selanjutnya kamu bisa mencari instrumen yang sesuai. Karena tujuannya jangka pendek, maka direkomendasikan untuk kamu memilih instrumen dengan tingkat risiko yang paling rendah. Misalnya seperti reksa dana pasar uang, deposito, atau tabungan berjangka.