Memiliki anak adalah awal dari perjalanan yang menyenangkan, namun juga tanggung jawab yang besar. Sebagai orang tua, anda harus mengasuh dan mengajari anak Anda, serta memenuhi kebutuhan mereka. Berikut sedikit tips yang akan membantu dalam mempersiapkan menghadapi perubahan finansial yang akan terjadi.
1. Merencanakan Kembali Tujuan Keuangan Baru
Setelah anak Anda lahir, tentu sudah terpikirkan banyak hal untuk mendukung masa depannya. Untuk itu, perlu merumuskan tujuan keuangan baru yang dapat ditentukan berdasarkan jangka waktu, sebagai contoh dalam jangka waktu dekat perlu untuk mempersiapkan biaya vaksin dan ke dokter, sehingga diperlukan untuk mempersiapkan asuransi kesehatan. Sedangkan rencana jangka menengah, digunakan untuk tujuan keuangan yang memiliki rentang waktu antara 2 – 5 tahun, seperti biaya umroh atau liburan bersama keluarga. Tujuan keuangan jangka panjang yang dapat anda rencanakan seperti mempersiapkan Asuransi Pendidikan, Dana Pensiun, dan lain sebagainya. Seperti telah diketahui inflasi biaya Pendidikan di Indonesia cukup tinggi sehingga perlu mempersiapkan dana pendidikan sedari dini. Semua rencana tersebut dapat menjadi pemicu agar Anda dan pasangan lebih bijak dalam mengelola keuangan serta fokus dalam mencapai tujuan finansial keluarga.
2. Menyusun Daftar Pengeluaran Bulanan
Daftar pengeluaran ini nantinya akan bertambah setiap bulan, seiring umur sang bayi bertambah. Anda juga harus menyiapkan dana untuk vaksin, membeli susu formula, serta makanan dan perlengkapan lainnya. Untuk dapat menghindari pengeluaran berlebih dapat dimulai dengan mencatat rencana pengeluaran bulanan yang disusun berdasarkan skala prioritas. Utamakan pengeluaran untuk apa yang Anda butuhkan, bukan untuk apa yang Anda inginkan (the needs vs the wants). Buat simulasi dengan membuat perhitungan dengan tabel untuk setiap pengeluaran (seperti biaya popok dan pengasuh bayi) dalam spreadsheet untuk menghitung jumlah pengeluaran bulanan. Jangan lupa untuk terus mengevaluasi anggaran dan memperbaharui anggaran minimal sebulan sekali. Tujuannya, agar Anda bisa tracking pos pengeluaran mana yang paling besar. Dengan demikian, Anda bisa menyusun strategi untuk memangkas pengeluaran tersebut.
3. Memprioritaskan Dana Darurat
Dana darurat merupakan sejumlah dana yang disediakan yang digunakan untuk menghadapi berbagai kondisi tak terduga dalam kehidupan. Artinya, dana ini hanya akan Anda gunakan saat menghadapi hal-hal darurat yang tidak bisa diatasi dengan keuangan secara normal (sesuai anggaran tetap). Menurut Huffington Post, setidaknya kita harus mempersiapkan paling sedikit enam bulan biaya hidup di rekening tabungan khusus untuk digunakan dalam keadaan darurat. Jika salah satu dari semua aliran pendapatan dihentikan atau dikurangi, dana darurat ini dapat mendukung keluarga Anda sampai memiliki kesempatan untuk menutupi kehilangan atau menyesuaikan gaya hidup Anda.
4. Menambah Sumber Penghasilan
Apabila penghasilan belum mencukupi, menghemat pengeluaran dan meningkatkan pendapatan rumah tangga adalah dua langkah untuk dapat menambahkan pundi – pundi pemasukan keluarga Anda. Ada beberapa pilihan untuk dapat menambah sumber pendapatan, antara lain:
· Menambah sumber pendapatan dengan memanfaatkan hobi yang menghasilkan seperti memasak, crafting, graphic design, dan lain sebagainya
· Mempertimbangkan kembali apakah kendaraan bermotor yang kita miliki (motor dan mobil) lebih banyak mengeluarkan cost dibandingkan menggunakan transportasi umum. Dapat juga mengganti kendaraan dengan harga yang lebih murah.
· Menghilangkan langganan bulanan yang tidak perlu, seperti layanan streaming atau keanggotaan gym yang tidak digunakan.
· Menjual Kembali barang – barang keperluan bayi yang sudah tidak terpakai.
Kehadiran anak merupakan momen yang membahagiakan bagi setiap pasangan. Namun, seringkali hal ini membuat kedua orangtua terlalu bersemangat dan lupa untuk mengatur keuangan dengan baik. Ayo segera mulai merencakan keuangan keluarga anda, sehingga kebutuhan keluarga dapat terpenuhi dengan baik.