Di tengah kondisi ekonomi yang serba tidak menentu, setiap orang mungkin sudah dibuat pusing mengatur keuangan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Apalagi mereka yang termasuk sebagai generasi sandwich di mana ia harus menopang segala kebutuhan hidup dirinya bersama keluarga, sekaligus orang tua maupun mertuanya.
Karena harus menanggung biaya hidup dua kali lipat lebih besar daripada yang seharusnya, seseorang yang terjebak sebagai generasi sandwich harus berusaha ekstra keras dalam mencari penghasilan dan mengatur keuangan. Pasalnya, jika sampai salah perhitungan, bukan tidak mungkin masalah finansial serius bisa langsung membuat arus kasnya berantakan, bahkan berisiko bangkrut.
Untuk itu, salah satu hal yang penting untuk disiapkan oleh semua orang, khususnya generasi sandwich ini adalah dana darurat. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan dana darurat untuk generasi sandwich ini dan manfaat mengumpulkannya bagi keuangan?
Selain itu, bagaimana cara cerdas mengalokasikan keuangan agar dana darurat untuk generasi sandwich ini bisa terkumpul sesuai target dan jangka waktu yang telah ditentukan? Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, simak penjelasan tentang pentingnya dana darurat untuk generasi sandwich dan cara cerdas menyiapkannya berikut ini.
Apa Sih Generasi Sandwich Itu?
Biasanya, setiap orang yang sudah berkeluarga hanya harus memenuhi kebutuhan hidup dirinya sendiri, pasangan, dan juga anak jika sudah memiliki. Namun, dalam kondisi tertentu, beberapa orang ternyata juga harus menanggung biaya hidup dari orang tua ataupun mertuanya.
Kondisi itulah yang membuat seseorang termasuk sebagai generasi sandwich atau bisa juga disebut generasi roti lapis. Intinya, generasi sandwich ini mengacu pada seseorang yang umumnya berada di usia kerja atau produktif yang telah memiliki keluarga sendiri, tapi tetap harus mencukupi kehidupan orang tua maupun mertuanya. Karena itu, kondisi keuangan dari seorang generasi sandwich memiliki jumlah tanggungan lebih berat dan perlu diantisipasi dengan cara yang tepat.
Alasan Kondisi Finansial Generasi Sandwich Lebih Rentan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kondisi ekonomi yang kerap berjalan dengan tidak terduga membuat masyarakat kesulitan dalam mengelola keuangannya. Berbagai masalah dan kebutuhan mendesak yang muncul secara tiba-tiba bisa saja mengacaukan rencana keuangan yang telah dibuat.
Risiko tersebut tentu dua kali lipat lebih berpengaruh terhadap kondisi keuangan seseorang yang termasuk ke dalam generasi sandwich. Sebagai contoh, pengeluaran mendesak dan tak terduga bisa saja muncul saat adik terserang penyakit hingga harus dirawat di rumah sakit, bisnis orang tua yang tengah melandai dan kekurangan penghasilan, atau hal lainnya. Dalam situasi tersebut, kamu tentu harus menyiapkan dana lebih agar bisa membantu mereka dan tetap menjamin keuangan pribadi terjaga.
Nah, untuk mengantisipasinya, dana darurat bisa disimpan dan digunakan agar kebutuhan mendesak tersebut bisa diatasi dengan optimal. Alasannya karena dana darurat merupakan cadangan dana atau aset yang sengaja dipersiapkan guna mengantisipasi munculnya kondisi darurat serta sebaiknya disimpan pada pos keuangan khusus.
Pentingnya Mengumpulkan Dana Darurat untuk Generasi Sandwich
Pada dasarnya, setiap orang wajib memiliki yang namanya dana darurat untuk mengantisipasi risiko munculnya pengeluaran dadakan dan harus diatasi dengan segera. Terlebih untuk generasi sandwich yang memiliki lebih banyak tanggungan, pos keuangan ini tentu tidak boleh sampai dilewatkan agar arus kas tetap kondusif dan mampu bertahan diterpa masalah finansial sekalipun.
Selain itu, ada lebih banyak lagi alasan mengapa dana darurat untuk generasi sandwich penting untuk disiapkan, antara lain:
1. Risiko Alami Kondisi Darurat Menjadi Lebih Tinggi
Karena memiliki jumlah tanggungan yang lebih banyak, generasi roti lapis perlu menyiapkan dana darurat yang lebih besar. Penyebabnya tidak lain karena kamu tidak hanya harus memikirkan kebutuhan diri sendiri bersama keluarga saja. Tapi, generasi sandwich juga perlu menanggung risiko finansial yang bisa terjadi pada orang tua, mertua, atau saudara lainnya.
Tanggungan tersebut pun mencakup biaya kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya tergantung kebutuhan. Pun kalau saat ini masih melajang, tetap siapkan dana darurat ini dengan matang dan sesuai perhitungan yang ideal agar lebih mampu mengatasi masalah finansial yang bisa muncul sewaktu-waktu.
2. Menjadi Penopang Keuangan di Situasi Darurat
Ibarat nyawa kedua bagi keuangan, memiliki dana darurat bisa menyelamatkanmu dari risiko munculnya tanggungan yang begitu besar tiba-tiba. Jadi, walaupun tengah diterpa masalah keuangan mendesak dan mendadak, kamu tetap bisa mengatasinya dengan memanfaatkan dana darurat ini.
Beberapa contoh masalah keuangan yang dapat diantisipasi oleh pos keuangan ini adalah kehilangan pekerjaan atau penghasilan dalam kurun waktu tertentu, harus membayar biaya rumah sakit, atau kebutuhan mendesak lainnya. Karena terlindungi oleh dana darurat, dorongan untuk berhutang agar bisa memenuhi kebutuhan mendesak tersebut pun menjadi lebih kecil.
3. Menjamin Cash Flow Tetap Aman
Barangkali hingga saat ini, kamu mempunyai banyak keinginan atau tujuan keuangan yang ingin dicapai. Entah itu mengumpulkan dana nikah, membeli rumah, liburan, atau melanjutkan pendidikan, semua kebutuhan tersebut tentu hanya bisa dicapai dengan merencanakan keuangan sebaik mungkin, seperti menabung dan investasi.
Hanya saja, bagi generasi sandwich, hal tersebut dirasa terlalu berat untuk bisa dilakukan karena banyaknya pengeluaran tidak terduga yang harus ditanggung. Nah, saat mempunyai dana darurat, kamu bisa menyiasati munculnya kebutuhan dadakan tersebut tanpa harus mengorbankan cash flow bulanan.
Jadi, rencana untuk menabung dan investasi tetap bisa dilakukan kendati muncul pengeluaran tambahan secara tak terduga.
Cara Hitung Kebutuhan Dana Darurat untuk Generasi Sandwich
Sebenarnya, tidak ada nominal pasti tentang berapa nominal dana darurat yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pasalnya, kamu perlu menghitungnya dengan menyesuaikan jumlah tanggungan dan pengeluaran bulanan.
Untuk generasi sandwich yang mempunyai jumlah tanggungan cukup banyak atau 3 sampai 4 orang, idealnya dana darurat yang harus terkumpul setara 9 sampai 12 kali pengeluaran bulanan.
Artinya, dengan pengeluaran mencapai 5 juta tiap bulan, kamu harus menyiapkan dana darurat sejumlah paling tidak 45 juta sampai 60 juta. Dengan begitu, tabungan tersebut bisa lebih optimal mengatasi masalah finansial yang mungkin terjadi kapan pun.
Terlepas dari termasuk sebagai generasi sandwich atau tidak, pada dasarnya setiap orang wajib mempunyai dana darurat. Pasalnya, masalah keuangan mendesak bisa terjadi kapan saja, di mana saja, serta kepada siapa saja tanpa memandang usia, status pernikahan, kondisi keuangan, ataupun jumlah tanggungan.
Namun, perhitungan nominal dana darurat untuk yang masih lajang berbeda dengan yang sudah menikah, apalagi generasi sandwich. Untuk yang masih melajang, target dana darurat ideal yang harus terkumpul adalah 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan. Artinya, dengan pengeluaran yang sama, yaitu 5 juta, nominal dana darurat yang harus dikumpulkan oleh seseorang yang masih lajang adalah 15 sampai 30 juta saja, jauh lebih rendah ketimbang sandwich generation.
Tips Mengelola Keuangan untuk Kumpulkan Dana Darurat
Setelah mengetahui besarnya dana darurat yang harus dikumpulkan oleh generasi sandwich, kamu tentu bingung bagaimana cara mengelola keuangannya. Tidak perlu diambil pusing, ikuti 3 tips mengelola keuangan agar dana darurat untuk generasi sandwich mampu terkumpul sesuai target.
1. Ketahui Secara Rinci Pengeluaran Tiap Bulan
Sebelum menafkahi keluarga, orang tua, atau mertua, kamu perlu mengetahui dulu secara rinci pengeluaran setiap bulan. Upayakan alokasi keuangan untuk kebutuhan pokok tersebut di bawah 50 persen penghasilan bulanan agar ada cukup dana untuk ditabung atau diinvestasikan.
2. Alokasikan Dana Darurat dengan Nominal Pasti
Saat mampu menjaga pengeluaran bulanan di bawah 50 persen gaji bulanan, selanjutnya kamu perlu menyisihkan 20 persen di antaranya untuk mengumpulkan dana darurat.
3. Pastikan Biaya Cicilan Produktif sesuai dengan Kemampuan Finansial
Usahakan mampu mengalokasikan 30 persen penghasilan untuk melunasi segala cicilan produktif. Beberapa contohnya adalah biaya kontrakan, kos, ataupun cicilan KPR. Dengan begitu, kebutuhan untuk dana darurat atau asuransi tetap mampu dipenuhi.
4. Manfaatkan Investasi
Jika pos keuangan tersebut telah terkumpul, alihkan alokasi dana tersebut untuk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa sebesar 10 persen, dan sisanya untuk ditabung dan investasi seperti reksadana yang modal investasinya cukup murah dan bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Kuatkan Tekad agar Tetap Semangat Menanggung Beban Menjadi Generasi Sandwich
Ketika dihadapkan pada situasi menjadi generasi sandwich, setiap orang memang diharuskan berusaha ekstra keras untuk menjaga kondisi finansialnya. Walaupun begitu, asal memiliki tekad dan semangat yang kuat, kamu pasti bisa menerjang segala beban tanggungan yang menghadang. Yang terpenting, lakukan pengelolaan finansial yang tepat, tambah pemasukan, serta siapkan dana darurat agar kondisi keuangan menjadi lebih prima.