Pentagon menilai militer China terus menyempurnakan rencana paksa merebut Taiwan, meski Beijing masih ragu kesiapan PLA untuk berhasil. Laporan menyebut China meningkatkan latihan amfibi, blokade maritim, dan pengawasan udara-maritim Taiwan, dengan insiden meningkat 60% sejak 2023.
AS tetap mengedepankan ambiguitas strategis, sambil memperkuat hubungan militer dan menjual senjata senilai US$11 miliar ke Taiwan. China juga mempercepat ekspansi nuklir, membangun kapal induk ketiga, dan menargetkan armada sembilan kapal induk pada 2035, mendekati kekuatan AS.
Laporan ini menegaskan langkah China memproyeksikan kekuatan militer secara global, termasuk kehadiran di Kamboja dan Djibouti, sambil menunda pembicaraan pengendalian senjata dengan AS.
