Presiden Prabowo Subianto melihat langsung gerbong khusus petani dan pedagang yang akan dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). pada tahap awal kereta petani dan pedagang diterapkan di rute Merak-Rangkasbitung, Banten, guna mendukung ketahanan pangan, pemerataan ekonomi dan peningkatan produktivitas sektor riil nasional.
Prabowo didampingi Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Dalam kunjungan itu, Presiden turut meninjau gerbong khusus petani dan pedagang yang memiliki desain lebih longgar dibandingkan gerbong KRL reguler.
Kursi pada gerbong berkelir hijau tersebut disusun saling berhadapan tanpa pegangan tangan di bagian tengah. Ruang longgar di antara kursi yang berhadapan itu akan digunakan untuk meletakkan barang dagangan milik pedagang.
Kereta khusus petani dan pedagang ini akan beroperasional sesuai dengan aktivitas mereka, yakni pagi dan sore. Namun demikian, KAI juga berencana menambah jalur dan rute lain ke depannya, setelah rute Rangkasbitung-Merak resmi beroperasi.
“Kita akan luncurkan di Merak dulu, di Merak dulu kita akan luncurkan. Di bulan ini kita luncurkan,” kata Bobby seperti dilansir Antara, Selasa (4/11/2025).
Subsidi untuk Petani
KAI juga akan memberikan subsidi untuk operasional kereta petani, sehingga tarifnya tentu akan lebih murah, daripada menggunakan truk atau mobil. Namun demikian, besaran subsidi itu masih dibahas.
Bobby merinci pihaknya sudah menyiapkan delapan unit kereta untuk mengakomodasi transportasi petani dan pedagang dalam mendistribusikan hasil produksi mereka dengan rute Rangkasbitung-Merak.
Menurut Bobby, barang dagangan pedagang tidak akan dikenakan tiket, sementara tiket hanya berlaku untuk penumpang yang menempati gerbong tersebut.
“Kemudian nanti kita hanya charge hanya penumpang Pak, jadi barangnya tidak kita charge,” kata Bobby.
Usai melihat langsung gerbong khusus pedagang, Presiden melanjutkan perjalanan menggunakan KRL menuju Stasiun Tanah Abang. Dalam perjalanan itu, Prabowo terlihat berinteraksi dengan para penumpang di dalam rangkaian.
Reaksi Petani dan Pedagang
Para petani Kabupaten Lebak, Banten menyambut positif pengoperasian gerbong kereta api (KA) petani dan pedagang di wilayahnya karena berdampak terhadap peningkatan usahanya.
“Kita meyakini dengan pengoperasian KA petani itu, dipastikan petani lebih semangat untuk memproduksi pangan dan bisa lebih dipasarkan ke luar daerah,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukabungah, Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak, Ruhiana.
Menurut dia, selama ini, untuk memasarkan produk ke luar daerah, petani harus mengeluarkan dana cukup besar karena menggunakan transportasi berupa truk atau mobil bak terbuka.
Oleh karena itu, dengan pengoperasian gerbong KA yang khusus mengangkut produk pertanian ini tentu dapat meringankan beban biaya petani untuk memasarkan produknya ke Serang, Cilegon, Merak, juga Kebayoran, Palmerah, dan Tanah Abang.
Saat ini, anggota petani di kelompoknya terdapat 150 orang dan mereka memproduksi usaha pertanian padi, palawija, dan hortikultura.
“Pengoperasian gerbong kereta petani ini lebih memudahkan untuk dipasarkan ke luar daerah dan bisa meraup keuntungan lebih besar,” kata Ruhiana.
Petani Hemat Biaya Transportasi
Samun (60), seorang petani Rangkasbitung, Lebak, mengatakan bahwa pengoperasian KA tersebut membantu usaha petani untuk memasarkan produknya ke luar daerah.
Saat ini, dirinya memasok pisang, kelapa dan aneka sayuran ke Jakarta menggunakan mobil bak terbuka dengan keuntungan relatif kecil karena habis untuk biaya angkutan.
“Kami merasa senang PT KAI kembali mengoperasikan gerbong khusus pertanian ini seperti sebelumnya tahun 1990-an, petani menggunakan KA untuk memasarkan produknya ke Jakarta,” katanya.
Sebelumnya, Vice President Public Relations PT KAI (Persero) Anne Purba mengatakan pada tahap awal kereta petani dan pedagang diterapkan di rute Merak-Rangkasbitung, Banten, guna mendukung ketahanan pangan, pemerataan ekonomi dan peningkatan produktivitas sektor riil nasional.
“Tahap awal pengoperasian kereta petani dan pedagang akan diterapkan di wilayah Banten sebagai bentuk dukungan terhadap program Astacita pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan pemerataan ekonomi,” katanya.

							
