Pemprov DKI dan BPJS Ketenagakerjaan Rayakan May Day 2025 di Jakarta Utara, Dorong Perlindungan Sosial Semesta bagi Pekerja

Diposting pada

Jakarta Review, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Stadion Olahraga Sunter, Jakarta Utara, pada Jumat (2/5). Acara ini mengusung tema “Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional” dengan semangat May Day is The Collaboration Day.

Acara dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, serta jajaran BPJS Ketenagakerjaan, termasuk Kepala Kanwil DKI Jakarta Deny Yusyulian dan para kepala cabang di wilayah Jakarta Utara. Sekitar 1.500 orang dari 16 federasi dan organisasi buruh ikut meramaikan kegiatan yang mencakup orasi, hiburan, pembagian sembako, santunan, dan doorprize.

Wagub Rano Karno menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja dalam memperkuat sistem tripartit guna membangun Jakarta. “Pemprov DKI hadir menjaga jaringan pengaman sosial melalui berbagai program, salah satunya penciptaan lapangan kerja untuk menekan pengangguran,” ujarnya.

Sementara itu, Deny Yusyulian menyampaikan bahwa BPJS Ketenagakerjaan membagikan 3.455 paket sembako di lima wilayah Jakarta. Pihaknya juga memberikan santunan kematian sebesar Rp281 juta kepada keluarga anggota PPSU yang meninggal dunia, serta Rp135 juta untuk guru SMK, lengkap dengan beasiswa bagi anak-anak yang ditinggalkan.

Deny menyoroti capaian universal coverage BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta yang saat ini berada di angka 52%, masih di bawah target nasional sebesar 66%. Ia pun meminta dukungan Pemprov untuk mendorong keikutsertaan pedagang di 155 pasar Perumda Pasar Jaya dan peserta Jakpreneur melalui penerbitan surat edaran. “Potensi tambahan kepesertaan dari dua entitas ini bisa mencapai 600 ribu,” ungkapnya.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Kelapa Gading, Ivan Sahat H Pandjaitan, menegaskan pentingnya perlindungan jangka panjang bagi seluruh pekerja. Ia menyebut kolaborasi dengan pemerintah dan serikat pekerja sebagai kunci untuk mencapai cakupan perlindungan menyeluruh.

“Kami menyatukan data calon peserta, mengedukasi pekerja dan pemberi kerja, serta mengajak serikat pekerja untuk turut memantau kepesertaan anggotanya,” jelas Ivan.

Ia menegaskan bahwa dengan kolaborasi yang solid, target perlindungan tenaga kerja semesta di Jakarta Utara bukan hal yang mustahil. “Ini penting demi menciptakan kesejahteraan dan perlindungan menyeluruh bagi semua pekerja,” tandasnya.