JAKARTA, KOMPAS.com – AYS (30), pembacok buruh proyek di Cilandak, Jakarta Selatan, berinisial K, ternyata anggota salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas). Hal ini disampaikan Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase, dalam rilis pengungkapan premanisme di lingkungan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025). “Untuk tersangka pemerasan dan tanpa hak memiliki senjata tajam memang oknum dari salah satu ormas yang ada di Cilandak,” kata Febriman, Rabu.
Saat membacok korbannya, AYS memakai atribut salah satu ormas. “Kalau atribut ada di topinya, kami juga masih tetap menindak lanjuti,” kata Febriman.
Namun, polisi memastikan pelaku membacok korbannya karena permasalahan pribadi, tidak terkait ormasnya.
“Tidak (membawa nama ormas), dia pribadi, ya,” ucap Febriman. Peristiwa pembacokan itu terjadi di asrama Serba Antik, Jalan Abuserin, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2025). Saat ktu, AYS mendatangi buruh proyek yang biasa menerima makanan kateringnya dengan membawa sebilah golok.
Setibanya di lokasi, pelaku mengancam para buruh tersebut karena biaya jasa kateringnya tidak kunjung dibayar. Biaya katering yang ditagih AYS sebesar Rp3 juta. “Lebih kurang 2-3 juta ya untuk kerugiannya, karena baru beberapa kali pemesanan catering dari rekan-rekan buruh untuk makan,” kata Febriman. Namun, tagihan itu tak kunjung dibayar para buruh pabrik. Akibatnya, AYS tersulut emosi dan mengayunkan golok yang dibawanya dan mengenai K Selain itu, AYS juga meminta para buruh proyek itu untuk mengumpulkan ponsel mereka.