Jakarta, 10 Juni 2025 — Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia (Akumandiri), Hermawati Setyorinny, mengungkapkan bahwa maraknya penipuan di media sosial menjadi tantangan berat bagi pelaku UMKM, terutama di kalangan usaha mikro yang mengandalkan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menjual produk.
Hermawati menyebut banyak konsumen mulai kehilangan kepercayaan akibat praktik penipuan, seperti akun yang menonaktifkan kolom komentar atau memiliki pengikut tidak asli. Kondisi ini membuat pelaku UMKM yang jujur ikut terdampak.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menyarankan pelaku UMKM untuk terlebih dahulu mengembangkan pasar melalui WhatsApp, sebelum melangkah ke media sosial lain. Ia menekankan pentingnya literasi digital dan strategi pemasaran yang tepat sesuai karakteristik setiap platform.
Huda juga menyoroti bahwa sebagian besar pelaku usaha mikro masih memilih media sosial dibanding e-commerce karena keterbatasan infrastruktur. Oleh karena itu, ia mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mendampingi UMKM agar dapat masuk ke ekosistem digital secara optimal.