Dewi Persik emosi saat mediasi dengan ketua RT tempat tinggal karena dituding menolak sapi kurbannya. Padahal, Dewi Persik telah menjadi warga di RT tersebut sejak lima tahun terakhir dan kerap berbagi daging kurban.
Niat awal Dewi Persik hanya ingin menitipkan dan meminta data warga sekitar yang ingin dibagikan daging kurban. Meskipun di sembelih di tempat lain, Dewi Persik mengaku sudah meminta daftar nama warga untuk dibagikan daging kurban darinya.
Namun, menurut Dewi Persik, tiba-tiba ketua RT setempat datang dan langsung menolak kurban darinya. Dia juga menyebut ketua RT meminta uang Rp 100 juta jika dirinya ingin sapi kurbannya diurus dan tetap berkurban di wilayahnya.
“Saya kan beli sapinya di Brebes, awalnya hanya ingin menitipkan ke pak ustaz di lingkungan dan agar tidak merepotkan pengurus masjid disini, aku tuh mint bantuan rekan dari relawan sahabat Ganjar yang melakukan prosesi penyembelihan. Tadi ketua RT disini datang dan mengatakan warga disini tidak kekurangan daging.” kata Dewi Persik.
Ketua RT 06, Malkan, menegaskan tidak ada penolakan sapi milik Dewi Persik. Malkan mengatakan pihaknya ,menerima, namun Dewi Persik tiba-tiba menarik kembali sapinya. Malkan juga menegaskan tiak ada unsur politik dalam kasus ini, karena dirinya memang tidak menolak sapi milik Dewi Persik. Dia mengatakan semua sapi yang diberikan akan dipotong sesuai ketentuan.
Malkan juga mengaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta Rp 100 juta jika sapi itu mau diambil kembali.”Saya cuman bilang gini ‘karena anda sudah mengganggu, emosi saya, harga diri saya, dibayar Rp 100 juta pun saya nggak mau, untuk membantu menaikkan sapi’. Selain karena sapi itu besar, kami bukan ahlinya, kalau sapi itu ngamuk gimana,” sebut Malkan.