Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyoroti penegakan hukum yang dinilainya tidak adil, terutama terkait kasus yang menimpa mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia menyebut keduanya dijerat dengan kasus yang terkesan dicari-cari kesalahannya.
Pernyataan ini disampaikan Djarot dalam acara talkshow bertema “Peristiwa 27 Juli 1996 sebagai Tonggak Demokrasi Indonesia” di kantor DPP PDIP, Jakarta. Dalam sambutannya, Djarot mengingatkan para kader agar menempuh cara-cara yang benar dalam meraih kekuasaan dan kekayaan.
“Sah-sah saja ingin berkuasa atau kaya, tapi harus dicapai dengan cara yang benar, bukan dengan merekayasa konstitusi atau menekan pihak yang berbeda pandangan,” ujarnya.
Djarot mengkritik adanya kriminalisasi terhadap pihak-pihak yang mengkritik pemerintah. Ia menyebut bahwa Tom Lembong dan Hasto menjadi korban pencarian kesalahan yang disengaja hingga akhirnya dipenjarakan.
“Kemarin terjadi kasus Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto, dicari sampai ketemu, masukkan penjara,” tegasnya.
Ia juga menyinggung sejumlah kasus besar yang menurutnya luput dari perhatian aparat penegak hukum. “Kasus minyak goreng lewat, kasus pesawat jet lewat, korupsi infrastruktur di Sumut lewat, blok Medan juga. Kasus segede gajah lewat, tapi kutu diseberang pulau kelihatan,” kritik Djarot.
Pernyataan ini menambah panas dinamika politik nasional di tengah sorotan publik terhadap netralitas penegakan hukum.