PBB Tak Tahu Kelompok Bantuan AS Klaim Kirim Bantuan ke Gaza, Begini Alasannya

Diposting pada

PBB mengatakan pada hari Selasa (27/5) bahwa mereka tidak memiliki informasi mengenai apakah Gaza Humanitarian Foundation (GHF) atau Yayasan Kemanusiaan Gaza, sebuah kelompok bantuan yang didukung AS, telah mengirimkan pasokan bantuan apa pun ke wilayah Palestina yang dilanda perang.

Kelompok yang kurang dikenal itu, yang telah menimbulkan kontroversi sejak muncul pada awal Mei, mengumumkan pada hari Senin (26/5) bahwa mereka telah mulai mendistribusikan truk berisi makanan di Jalur Gaza.

Namun, pejabat dari badan kemanusiaan PBB OCHA dan UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui apakah bantuan benar-benar telah didistribusikan.

PBB dan badan-badan bantuan internasional mengatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan GHF, di tengah tuduhan bahwa GHF bekerja sama dengan Israel tanpa melibatkan Palestina.

“Ini mengalihkan perhatian dari apa yang sebenarnya dibutuhkan, yaitu pembukaan kembali semua penyeberangan ke Gaza; lingkungan yang aman di Gaza; dan fasilitasi izin dan persetujuan akhir yang lebih cepat untuk semua pasokan darurat yang kami miliki di luar perbatasan yang perlu masuk,” kata juru bicara OCHA Jens Laerke dalam jumpa pers di Jenewa seperti dikutip dari AFP, Rabu (28/5/2025).

Bantuan Gaza Masih Sangat Jauh dari Apa yang Sama

Juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan kepada wartawan bahwa bantuan ke Gaza masih “sangat, sangat jauh” dari apa yang dibutuhkan: minimal 500 hingga 600 truk per hari yang memuat makanan, bantuan medis, bahan bakar, air, dan pasokan dasar lainnya, katanya, berbicara melalui tautan video dari Amman.

Israel, yang baru-baru ini meningkatkan serangannya terhadap kelompok militan Hamas, menuai kecaman internasional setelah menerapkan blokade pada 2 Maret yang telah memicu kekurangan makanan dan medis yang parah.

Bantuan kemanusiaan telah mulai mengalir kembali ke Gaza dalam beberapa hari terakhir setelah Israel mencabut blokade selama 11 minggu.

Touma mengatakan tidak ada pasokan UNRWA yang masuk sejak 2 Maret, sementara Laerke mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang berapa banyak truk PBB yang telah melewati perlintasan Kerem Shalom dalam 24 jam terakhir, sebagian karena Israel tidak mengizinkan mereka untuk memiliki kehadiran tetap di sana.

Pejabat PBB kemudian menyuarakan kekhawatiran bahwa GHF dapat digunakan untuk “mempersenjatai” bantuan dengan membatasi siapa yang berhak menerimanya.

Kendala Distribusi Bantuan di Gaza Versi GHF.

Pada hari Minggu (25/7), direktur eksekutif GHF Jake Wood dilaporkan mengundurkan diri, dengan mengatakan tidak mungkin untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Beberapa jam kemudian, dewan GHF menuduh “mereka yang mendapatkan keuntungan dari status quo” menyerang kelompok tersebut.

Pada hari Senin (26/5), GHF menambahkan: “Jelas bahwa Hamas terancam oleh model operasi baru ini, dan akan melakukan segala daya untuk membuatnya gagal.”

World Health Organizatio atau Organisasi Kesehatan Dunia PBB juga telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan GHF.