Vatikan, Mei 2025 – Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, Konklaf di Kapel Sistina menghasilkan pemimpin baru Gereja Katolik sedunia: Paus Leo XIV, yang bernama asli Kardinal Robert Francis Prevost.
Prevost, kardinal asal Amerika Serikat yang berasal dari Ordo Agustinus, diumumkan sebagai Paus pada 8 Mei 2025, ditandai dengan asap putih dari cerobong Kapel Sistina dan penampakannya di balkon Basilika Santo Petrus. Ia menjadi Paus pertama dari Ordo Agustinus dan Paus kedua dari benua Amerika.
Paus Leo XIV, yang lahir di Chicago pada 14 September 1955, dikenal karena pengalaman pastoralnya di Amerika Latin dan keselarasan visinya dengan Paus Fransiskus, terutama dalam hal kesederhanaan dan pelayanan umat. Semboyannya: “In illo uno unum” (“Dalam Yang Satu, kita menjadi satu”).
❓ Mengapa Tidak Pernah Ada Paus Perempuan?
Pemimpin Gereja Katolik, termasuk Paus, haruslah seorang pria Katolik yang telah ditahbiskan sebagai imam, karena jabatan Paus secara teologis adalah Uskup Roma.
- Menurut doktrin Gereja Katolik, hanya pria yang dapat ditahbiskan sebagai imam.
- Paus Yohanes Paulus II pada 1994 menegaskan bahwa penahbisan imam untuk perempuan tidak diperbolehkan dan hal ini dianggap final.
- Tradisi ini didasarkan pada ajaran bahwa Yesus hanya memilih 12 rasul pria, dan pewarisan kerasulan mengikuti pola tersebut.
- Paus Fransiskus pun pada 2023 kembali menegaskan bahwa penahbisan hanya berlaku bagi pria.
Meski begitu, perempuan tetap memegang peranan penting dalam pelayanan gereja, seperti menjadi biarawati, penasihat pastoral, dan pemimpin lembaga pendidikan atau amal Katolik.