Bogor, 17 Mei 2025 — Ayam cemani kerap dikaitkan dengan hal mistis dalam sejumlah kepercayaan masyarakat karena warna tubuhnya yang serba hitam. Namun, pakar dari IPB University, Savitri Novelina, menegaskan bahwa kondisi tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah melalui mutasi genetik yang disebut fibromelanosis, yang menyebabkan penyebaran pigmen melanin ke seluruh tubuh ayam.
Savitri menyebut ayam cemani, yang juga dikenal sebagai ayam kedu, merupakan ras asli Indonesia yang awalnya digunakan dalam upacara adat dan pengobatan tradisional. Namun, ia menekankan pentingnya pemeliharaan ayam cemani sesuai prinsip kesejahteraan hewan, terlepas dari kepercayaan masyarakat.
Ia juga menyoroti bahwa penggunaan ayam cemani dalam praktik mistis seringkali menimbulkan perlakuan yang tidak etis, seperti penyembelihan sembarangan dan kondisi kandang tidak higienis. Hal ini berpotensi menyebabkan stres pada hewan serta penularan penyakit zoonosis seperti flu burung dan salmonellosis.
Savitri mengajak masyarakat dan tokoh adat untuk membuka dialog terbuka serta mengedepankan pendekatan empatik dalam edukasi. Ia menilai pendekatan budaya bisa menjadi jembatan dalam menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan hewan tanpa menyinggung kepercayaan lokal.