Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Pakai Rompi KPK, Immanuel Ebenezer Menangis saat Pertama Kali Muncul ke Publik

Liputan6.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya merilis kasus dugaan korupsi terkait pemerasan perusahaan yang mengurus sertifikat K3. Kasus ini menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau akrab disapa Noel.

Pantauan Liputan6.com di Gedung KPK, Jumat (22/8/2025), para tersangka mulanya turun dari lantai atas dengan menuruni anak tangga. Tampak semua sudah mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dan tangan diborgol. Mereka berjalan pelan. Total ada sebelas orang.

Noel berjalan paling depan di antara tersangka lainnya. Sepanjang menuruni anak tangga, wajahnya terlihat murung. Noel juga tampak menyeka air mata. Sementara tersangka yang lain, menunduk.

Sebelum jumpa pers dimulai, para tersangka diperlihatkan ke awak media. Setelah beberapa saat momen tersebut diabadikan, Noel dan sepuluh tersangka lainnya kembali digiring ke dalam ruangan.

Saat akan kembali masuk ke dalam, Noel yang berdiri di posisi tengah berjalan perlahan. Dia tampak lebih tenang. Kemudian tangan kanannya mengepal. Dia sempat tersenyum ke arah awak media.

Menaker Yassierli Sesalkan OTT di Kementeriannya
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, buka suara perihal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kementeriannya. Baginya, peristiwa ini sebuah pukulan berat.

“Bagi saya dan keluarga besar Kemnaker, ini pukulan berat,” katanya dalam jumpa pers di Kemnaker, Kamis (21/8/2025).

Dia menyayangkan dugaan tindak pidana korupsi itu terjadi di kementeriannya. Namun demikian, dia siap bekerja sama dan mendukung langkah KPK mengungkap kasus dugaan pemerasaan perusahaan yang melakukan pengurusan sertifikasi K3.

“Saya mendukung berbagai langkah KPK dalam menindak pelaku korupsi,” katanya.

Dia menambahkan, selama kurang lebih 10 bulan menjadi Menaker, berbagai upaya pembenahan tengah dilakukan. Khususnya terkait integritas, profesionalisme dan perbaikan layanan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden bahwa tidak ada toleransi untuk perilaku koruptif.

“Sejak saya dilantik jadi Menaker dalam 10 bulan terakhir, saya sedang melakukan banyak pembenahan dan penataan khususnya terkait integritas, profesionalisme dan perbaikan layanan,” ujarnya.

Exit mobile version