Liputan6.com, Jakarta – Operasi gabungan yang melibatkan Bea Cukai, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) menggagalkan penyelundupan 2 ton sabu di Perairan Karimun Anak, Kepulauan Riau.
Penindakan tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia.
Pengungkapan ini bermula dari analisis bersama Bea Cukai dan BNN atas pergerakan kapal tanker MT. Sea Dragon, yang dicurigai membawa narkotika jaringan internasional. Kapal berbendera Indonesia itu dilaporkan berlayar dari Phuket, Thailand menuju Selat Malaka.
“Penindakan sabu ini berawal dari joint analysis atas kapal pengangkut yang diduga kuat membawa narkotika. Kapal tersebut kemudian ditemukan dan dihentikan di Perairan Karimun Anak oleh patroli laut gabungan,” kata Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, Senin (26/5/2025).
Pada saat penghentian kapal pada Selasa, 20 Mei 2025, aparat mengamankan enam pelaku yang terdiri dari empat warga negara Indonesia dan dua warga negara Thailand. Mereka masing-masing berinisial HS, LC, FR, RH (WNI), serta WP dan TL (WNA Thailand).
Keesokan harinya, Rabu (21/5), tim gabungan melanjutkan pemeriksaan menyeluruh di Dermaga PSO Bea Cukai Batam, Tanjung Uncang, dengan bantuan Unit K9. Hasilnya, ditemukan 67 kardus cokelat berisi 2.000 bungkus sabu dengan total berat bruto 2.000 kilogram atau 2 ton.
“Dari keterangan awal, sabu ini berasal dari Phuket, Thailand, dan direncanakan akan dikirim ke Filipina,” jelas Nirwala.
Seluruh barang bukti, termasuk narkotika, pelaku, dan kapal, telah diserahkan ke BNN Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut.
Para tersangka akan dijerat dengan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal berupa hukuman mati atau penjara seumur hidup.
“Penindakan ini telah menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkoba,” tegas Nirwala.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antarinstansi dalam mencegah peredaran narkoba di wilayah-wilayah rawan, seperti Kepulauan Riau. “Dengan semangat kolaborasi, kami akan terus menggagalkan berbagai upaya penyelundupan demi masa depan yang lebih aman dan sehat bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Nirwala.