Liputan6.com, Lampung – Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Kota Bandar Lampung sepakat mematikan aplikasi atau off bid pada Selasa (19/5/2025) sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi nasional bertajuk Aksi 205 yang digelar di Jakarta.
Ketua Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online (Gaspol) Lampung, Miftahul Huda menyatakan, meskipun tidak ada aksi turun ke jalan di Bandar Lampung, para pengemudi akan tetap menunjukkan dukungan kepada rekan-rekan mereka di ibu kota.
“Tidak ada unjuk rasa di Lampung. Kami hanya off bid sebagai bentuk solidaritas terhadap teman-teman ojol yang berjuang di Jakarta,” kata Miftah saat dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).
Aksi off bid itu direncanakan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga dini hari dan akan mencakup seluruh layanan aplikasi, mulai dari transportasi penumpang hingga jasa antar barang dan makanan.
Tuntut Perubahan Kebijakan
Miftah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bandar Lampung jika mengalami kesulitan mendapatkan layanan ojol selama aksi berlangsung. Ia menyebut, keterbatasan transportasi umum di kota tersebut bisa berdampak pada mobilitas warga.
“Kami mohon pengertian masyarakat. Besok kemungkinan besar akan sulit mendapatkan layanan karena hampir semua ojol di Lampung ikut aksi ini,” ujar dia.
Adapun aksi itu didasari penolakan terhadap sejumlah kebijakan aplikator yang dianggap merugikan pengemudi, antara lain:
Mendesak pengesahan regulasi resmi terkait keberadaan ojol roda dua dalam Undang-Undang.
Menuntut kejelasan status kemitraan antara pengemudi dan aplikator.
Kemudian, menolak sistem “Aceng” dan slot yang dinilai menyulitkan mitra.
Mendorong aturan baku untuk layanan antar makanan dan barang.
Menuntut potongan komisi aplikasi dikurangi menjadi maksimal 10 persen.
“Teman-teman di Lampung tegas menolak semua kebijakan yang menyulitkan pengemudi. Kami ingin kebijakan yang adil dan tidak memberatkan,” kata Miftah
Dia menambahkan bahwa aksi itu bersifat sukarela dan tidak akan disertai aksi sweeping atau paksaan di lapangan.
“Ini murni dari kesadaran masing-masing. Kita tidak ingin aksi ini malah menciptakan gangguan Kamtibmas. Kita berjuang dengan cara yang baik,” katanya.