Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggencarkan edukasi keuangan syariah melalui program Sahabat Ibu Cakap Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (SICANTIKS) di Palembang.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya perempuan dan pelaku UMKM, terhadap produk dan layanan keuangan syariah.
Mengusung tema “Perempuan Berdaya, Masyarakat Sejahtera”, kegiatan ini melibatkan 100 anggota Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan dan 400 pendamping UMKM dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) secara langsung, serta 4.917 peserta lainnya secara daring dari seluruh wilayah Sumatera.
Pentingnya Peran Ibu-Ibu
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan pentingnya peran ibu-ibu PKK dan pendamping UMKM sebagai ujung tombak dalam penyebaran literasi keuangan di masyarakat.
“Perempuan adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya. Karena itu OJK menempatkan perempuan sebagai salah satu dari 10 segmen prioritas edukasi keuangan untuk pengelolaan keuangan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujar Friderica dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (18/5/2025).
Ia juga mengingatkan para peserta untuk lebih waspada terhadap maraknya kejahatan finansial digital, seperti pinjaman online ilegal (pinjol), investasi bodong, serta penipuan berbasis scam dan deepfake AI.
Friderica turut menyampaikan tiga pesan penting yaitu edukasi keuangan bagi perempuan, pemahaman literasi keuangan syariah untuk mencetak generasi melek keuangan, serta pentingnya sinergi berbagai pihak karena OJK tidak bisa bekerja sendiri.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan, Feby Herman Deru, menyambut baik program ini dan menilai edukasi keuangan sangat penting, terutama bagi ibu rumah tangga dan pelaku UMKM perempuan.
“Banyak keluarga yang sebetulnya berkecukupan dari segi finansial namun karena minimnya literasi keuangan akhirnya tetap menjadi keluarga yang kurang mampu. Dengan pelatihan ini, saya berharap para kader PKK bisa menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga dan masyarakat,” ujar Feby.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro, menegaskan bahwa program SICANTIKS sejalan dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), yang mendorong industri jasa keuangan aktif dalam edukasi publik.
“Melalui tangan dingin Ibu Kiki ini, tingkat literasi keuangan kita meningkat dari periode sebelumnya itu kurang lebih di angka, 65 persen menjadi 66 persen literasinya, sementara inklusi keuangannya itu dari 75 persen menjadi 80 persen. Artinya, pemahaman masyarakat meningkat berkat upaya OJK,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Komisaris Independen dan Direktur Utama PT PNM, Nurhaida dan Arief Mulyadi, serta jajaran OJK wilayah Sumatera Selatan.
Program SICANTIKS merupakan kolaborasi antara OJK dan PT PNM dan akan digelar secara berkelanjutan sepanjang tahun 2025 di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk memperkuat dampaknya, OJK telah menyiapkan modul edukasi yang dapat digunakan oleh para duta literasi keuangan syariah di seluruh Indonesia.