Nvidia Calon Raksasa Termahal Sepanjang Sejarah, Salip Apple dan Microsoft

Diposting pada

Saham Nvidia Corporation melesat 2,4% pada Kamis (3/7), mendorong kapitalisasi pasar perusahaan pembuat chip AI ini menembus US$ 3,92 triliun (sekitar Rp 63.000 triliun), mengungguli rekor tertinggi yang pernah dicapai Apple pada Desember 2024.

Lonjakan tersebut dipicu oleh permintaan global yang tinggi terhadap prosesor kecerdasan buatan penopang teknologi generatif mulai dari chatbot hingga kendaraan otonom dan pusat data pintar. Pada akhir perdagangan, valuasi Nvidia sempat sedikit turun menjadi US$ 3,89 triliun, namun tetap menempatkannya sebagai calon pertama yang menembus angka US$ 4 triliun.

Di peringkat kedua kini ditempati Microsoft dengan kapitalisasi pasar US$ 3,7 triliun, sementara Apple turun ke posisi ketiga dengan nilai US$ 3,19 triliun. “Dulu saat ada perusahaan pertama yang menembus nilai satu triliun dolar itu sudah luar biasa. Sekarang kita bicara empat triliun dolar, ini benar-benar gila,” ujar Joe Saluzzi, analis Themis Trading.

Menurut Saluzzi, lonjakan Nvidia mencerminkan gelombang besar investasi di sektor AI. Dengan valuasi yang kini melebihi gabungan pasar saham Kanada, Meksiko, serta seluruh perusahaan publik Inggris, Nvidia dianggap simbol utama kebangkitan ekonomi berbasis kecerdasan buatan.

Sejak didirikan oleh Jensen Huang pada 1993, Nvidia telah berevolusi dari pembuat kartu grafis ke pemimpin chip AI. Dalam tiga bulan terakhir, meski diwarnai kekhawatiran perang dagang AS–China dan kompetisi chip murah dari China, harga sahamnya tetap naik lebih dari 68%, menegaskan dominasinya di industri teknologi global.