Sabtu, 14 Juni 2025 — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan militer negaranya ke Iran bertujuan untuk “membuka jalan bagi kebebasan rakyat Iran” dari rezim yang ia sebut menindas dan berbahaya.
Dalam video berbahasa Inggris yang dikutip dari Times of Israel, Netanyahu menyebut “Operasi Rising Lion“ sebagai salah satu operasi militer terbesar dalam sejarah Israel. Ia mengklaim bahwa tujuan utama dari operasi ini adalah menggagalkan ancaman rudal balistik dan nuklir dari rezim Iran terhadap Israel.
“Rezim Islam telah menindas kalian selama hampir 50 tahun,” ujar Netanyahu, seraya mengajak rakyat Iran untuk bersatu melawan pemerintah mereka demi kebebasan dan masa depan yang lebih baik.
Netanyahu juga menyebut bahwa aksi militer ini dapat membuka jalan menuju penggulingan rezim Iran, sembari menjanjikan bahwa serangan lanjutan masih akan terus dilakukan.
Israel sebelumnya melancarkan serangan besar pada Jumat (13/6), menargetkan fasilitas militer, ilmuwan nuklir, dan pejabat tinggi Iran. Sekitar 80 orang tewas dan ratusan luka-luka akibat serangan ini.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan bertubi-tubi ke wilayah Israel. Serangan balasan tersebut menyebabkan tiga warga Israel tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Iran menyebut tindakan Israel sebagai “deklarasi perang“, meningkatkan ketegangan kawasan ke level kritis.