Momen Ditangkapnya Penjahat Kelas Kakap Asal Srilanka di Apartemen Jakbar

Diposting pada

Segerombolan polisi berpakaian preman mendatangi sebuah apartemen di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar) malam-malam.

Suasana berubah tegang, ketika dua lelaki warga negara asing (WNA) keluar dari lobi. Belum sempat melangkah jauh, sejumlah kepolisian langsung nyergap.

“Diam-diam,” bentak seorang polisi, sambil membekuk kedua orang itu. Mereka pun dipaksa tengkurap, tangan diborgol ke belakang.

Tak sampai di situ, polisi lalu menggiring keduanya naik lift menuju lantai atas. Di saat bersamaan, tim lain menyisir lorong apartemen. Begitu salah satu pintu kamar dibuka, polisi berhamburan masuk. Senjata api teracung.

“Woi police, police,” kata seorang polisi.

Penghuni kamar tak berkutik. Satu per satu digiring keluar kamar dalam kondisi terborgol.

“We want check ID,” ucap salah seorang polisi kepada mereka.

Dari operasi itu, lima buronan kelas kakap Sri Lanka berhasil diciduk. Salah satunya tokoh dunia bawah tanah yang dikenal dengan Mandinu Padmasiri alias ‘Kehelbaddara Padme’.

Ia tak sendirian. Turut ditangkap penjahat terkenal lainnya Mandinu Padmasiri, alias ‘Kehelbaddara Padme’, dan anggota geng yang dikenal dengan alias ‘Commando Salintha‘, ‘Backhoe Saman‘, ‘Thembili Lahiru’ dan Kudu Nilantha.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan penggerebekan penjahat kelas kakap ini.

Penangkapan dilakukan di salah satu apartemen di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Operasi ini hasil kerja sama tim Jatanras Polda Metro Jaya, Hubinter (Interpol) Mabes Polri, serta kepolisian khusus Sri Lanka,” ujar Ade Ary Syam dalam keterangannya, Rabu (10/9/2025).

Bukan Penjahat Sembarangan

Mandinu Cs bukan penjahat sembarangan. Mereka terlibat dalam jaringan narkotika internasional dan diduga bertanggung jawab atas sejumlah kasus pembunuhan di Sri Lanka.

Usai ditangkap, para buronan langsung diboyong ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta) Tangerang Banten.

Dari sana, mereka diserahkan ke aparat Sri Lanka di Bandara Internasional Bandaranaike (BIA), Katunayake. Pengawalan super ketat dilakukan oleh tim CID (Criminal Investigation Department) Sri Lanka.

Teror 20 Menit di Tuban, Dua Minimarket Dirampok Penjahat Bersenjata Api dalam Semalam

Sebelumnya, aksi perampokan lintas provinsi menggemparkan Kabupaten Tuban. Sebab, komplotan perampok bersenjata api (senpi) sukses menggasak uang jutaan rupiah dari brankas dua gerai minimarket sekaligus dalam waktu sekitar 20 menit.

“Ada 2 TKP (tempat kejadian perkara) dan selisih sekitar 20 menit. Jadi sasaran pelaku ini adalah brangkas pada Alfamart,” kata ungkap AKP Dimas Robin Alexander, Kasat Reskrim Polres Tuban, Senin 8 September 2025.

Ia menceritakan peristiwa tersebut terjadi di dua minimarket Alfamart Tuban pada malam dini hari. Dimana, pelaku diduga berjumlah empat orang dan datang menggunakan sebuah mobil serta masuk ke dalam toko sambil menenteng senjata api dan sajam pisau.

Satu orang berperan sebagai sopir,” tambah AKP Dimas panggilan akrab Kasat Reskrim Polres Tuban.

Aksi yang Dilakukan

Lokasi pertama, tiga pelaku turun dari mobil dengan wajah tertutup kerpus. Kemudian mereka langsung masuk ke dalam Alfamart jalan Panglima Sudirman sambil membawa senjata api dan sajam berupa pisau sekitar pukul 03.02 WIB.

Dengan ancaman, karyawan Alfamart tak berdaya dan hanya bisa pasrah menunjukkan lokasi penyimpanan uang. Kemudian, para pelaku melarikan diri menggunakan mobil yang dikendarainya.

“Kerugian sementara pada Alfamart di jalan Panglima Sudirman sekitar Rp30 juta,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tuban.

Aksi kedua, kelompok itu kembali menyatroni Alfamart lain yang berada di Jalan RE Martadinata Tuban sekitar pukul 03.24 Wib. Pola aksinya sama, mereka mengancam karyawan dengan senjata api dan sajam. Lalu dalam waktu yang singkat pelaku berhasil menggasak uang tunai yang tersimpan dalam brangkas gerai tersebut.

“Kerugian di Alfamart di jalan RE Martadinata sekitar Rp17 juta,” tegas AKP Dimas.

Ia mengaku tim telah memeriksa rekaman CCTV dan masih memastikan apakah jenis senpi yang dipakai pelaku. Termasuk, telah melakukan indentifikasi terhadap para pelaku dan mobil yang digunakan agar segera terungkap.

“Kami juga berkoordinasi dengan Polres Rembang dan Lamongan, karena disana juga ada kejadian dan diduga pelaku sama berdasarkan ciri-ciri orangnya serta kendaraan yang digunakan,” tambahnya.

Lebih lanjut, pelaku dalam aksinya tidak sampai melukai karyawan Alfamart. Hingga saat ini anggota masih melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.

“Doakan semoga segera terungkap, dan kejadian ini tidak sampai ada yang dilukai, tapi ada pengancam menggunakan senpi dan sajam berupa pisau,” pungkasnya.