Modus Penipuan Berbasis AI Mengintai Nasabah Bank, Waspadai Ancaman Baru

Diposting pada

Penipuan terhadap nasabah bank semakin marak dengan penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang makin canggih. Para pelaku memanfaatkan AI untuk melakukan manipulasi data dan rekayasa sosial guna mengelabui korban dan mencuri uang dari rekening mereka.

Salah satu modus yang terungkap adalah pembuatan data palsu menggunakan aplikasi AI, seperti dokumen identitas, slip gaji, hingga video verifikasi wajah yang direkayasa. Data palsu ini digunakan untuk membuka rekening atau mengajukan pinjaman kredit di bank atas nama korban. Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus penipuan dengan metode ini, menunjukkan tingkat kecanggihan teknologi yang dipakai penipu.

Selain manipulasi data, AI juga dipakai untuk rekayasa sosial. Penipu dapat meniru suara dan gaya bahasa seseorang yang dikenal korban, seperti keluarga atau teman, untuk membangun kepercayaan. Melalui telepon, email, atau media sosial, mereka meminta bantuan keuangan dengan alasan darurat sehingga korban terdorong memenuhi permintaan tersebut tanpa curiga.

Modus penipuan berbasis AI ini sangat berbahaya dan sulit dideteksi karena mampu memanfaatkan emosi dan kepercayaan korban secara efektif. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan keaslian komunikasi serta informasi yang diterima guna menghindari menjadi korban penipuan.