Liputan6.com, Jakarta – Banyak cara penumpang di Bandara Soekarno Hatta untuk menyelupkan narkoba masuk ke Indonesia. Kali ini, petugas berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu yang dicetak dalam bentuk talenan dapur atau alas untuk memotong sayuran, daging, bumbu dapur.
“Jadi ini memang modus baru, memang diharapkan tidak ketahuan petugas karena talenan biasanya untuk peralatan memasak, tapi ternyata bisa dijadikan modus penyelundupan narkotika,” ujar Kepala KPU Tipe C Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Kamis (21/8/2025).
Modus baru ini diketahui berkat kecurigaan petugas terhadap koper saat dilakukan pemeriksaan XRay. Saat itu, terdapat penebalan pada dinding koper.
“Koper tersebut dilaporkan berisi obat-obatan, yakni Empaglifozin 10 mg tablet oral dan Spironolactone 25 mg yang keduanya merupakan obat diabetes dan hipertensi,” jelasnya.
Petugas pun lantas melakukan pemeriksaan mendalam terhadap koper tersebut dengan melakukan pembongkaran dan ditemukan kristal bening yang dimasukan ke dalam dinding koper.
“Lalu, petugas juga menemukan 7 buah talenan berwarna-warni dan saat dilakukan uji sampel terhadap kristal bening dan talenan tersebut positif Methampetamine atau sabu dengan total berat 18.556 gram,” kata Gatot.
Usai menemukan sabu, petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta pun lantas melakukan controlled delivery bersama Subdit II Dittipid Narkoba Bareskrim Polri, dan Ditektorat Interdiksi Narkotika Kantor Pusat Bea Cukai.
“Hasilnya, seorang warga negara Indonesia berinisial H sebagai pemilik akhir barang berhasil diamankan dan dibawa ke Bareksrim Polri untuk diproses lebih lanjut,” katanya.
Sementara itu, petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta juga mengamankan 2 penumpang Malindo Air asal Malaysia tujuan Jakarta yang terindikasi membawa New Pshycoactive Substances (NPS) jenis Ketamine. Kemudian, tim lapangan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kedua penumpang tersebut.
“Hasilnya, didapati koper berisi pakaian dan minuman kemasan yang saat dibuka terdapat serbuk berwarna putih dan hitam yang positif mengandung Ketamine,” katanya.
Disaat yang bersamaan, di Terminal 3 kedatangan internasional juga didapati seorang penumpang yang juga warga negara Malaysia mendarat dengan Malaysia Airlines berinisial GK yang di dalam kopernya terdapat anomali barang bawaan penumpang. Saat diperiksa, ditemukan pula 2 jenis kemasan minuman yang sama.