
Microsoft kembali melakukan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran terhadap 9.000 karyawannya, menjadikannya sebagai PHK terbesar yang dilakukan perusahaan dalam dua tahun terakhir. Informasi ini telah dikonfirmasi oleh juru bicara Microsoft dalam pernyataan resmi yang dikutip dari CNN.
“Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim dengan sebaik-baiknya demi kesuksesan di pasar yang dinamis,” ujar juru bicara tersebut.
Langkah ini diduga sebagai bagian dari strategi efisiensi perusahaan dengan mengadopsi kecerdasan buatan (AI) secara lebih luas di berbagai divisi. CEO Microsoft, Satya Nadella, sebelumnya mengungkapkan bahwa saat ini 20–30% kode yang dikembangkan perusahaan telah dihasilkan oleh AI. Microsoft juga diketahui menginvestasikan miliaran dolar AS untuk memperkuat infrastruktur AI mereka.
PHK ini bukan yang pertama dilakukan Microsoft tahun ini. Pada Mei lalu, perusahaan telah memberhentikan sekitar 7.000 karyawan atau 3% dari total tenaga kerja.
Microsoft bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mengambil langkah serupa. Sejumlah raksasa teknologi lainnya seperti Meta, Bumble, dan Amazon juga telah melakukan PHK tahun ini. CEO Amazon, Andy Jassy, bahkan menyatakan bahwa penggunaan AI di masa depan akan semakin mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia.