Mensesneg Respons Desakan Pencopotan Menkes Budi Gunadi: Pemerintah Dengarkan Aspirasi Dokter

Diposting pada

Jakarta — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pemerintah mendengarkan dengan serius desakan dan kritik terhadap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, termasuk dari kalangan dokter dan akademisi. Hal ini disampaikan menyusul surat terbuka dari 121 guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang meminta evaluasi terhadap kinerja Menkes.

“Kita tentu mendengarkan aspirasi dari masyarakat, terutama masyarakat kedokteran. Teman-teman dokter pasti memberikan masukan dengan pertimbangan matang,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Pemerintah, kata Prasetyo, telah menerima masukan itu secara resmi maupun melalui pemberitaan media dan tengah mempelajarinya untuk mencari solusi terbaik. Ia mengajak seluruh pihak untuk memperbaiki kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan visi “Asta Cita” Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu sorotan dari FKUI adalah perubahan tata kelola kolegium kedokteran di bawah Kementerian Kesehatan yang dinilai mengancam independensi profesi serta melemahkan pendidikan dan layanan kesehatan. Kritik juga diarahkan pada promosi asuransi swasta, penggunaan influencer dalam kebijakan publik, hingga penghentian sepihak program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Selain surat dari akademisi, tekanan publik juga datang melalui petisi daring dari Aliansi Ketahanan Kesehatan Bangsa yang menilai kebijakan Menkes tidak berpihak pada rakyat dan profesionalisme tenaga kesehatan.

Mensesneg Prasetyo berharap polemik ini tidak mengganggu pelayanan publik, khususnya dalam sektor kesehatan. “Kalau ada proses yang harus diperbaiki, mari kita perbaiki bersama. Tapi yang penting, jangan mengganggu pelayanan kesehatan,” ujarnya.