Rasio prospek pasar adalah? Penjelasan mengenai rasio prospek pasar (Market Prospect Ratios) ini akan diulas selengkapnya di Blog Mekari Jurnal.
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu alat terpenting bagi manajemen untuk menilai dan mengevaluasi kinerja perusahaan.
Banyak sekali jenis-jenis dari rasio keuangan.
Namun pada artikel ini khususnya kami akan membahas mengenai rasio prospek pasar (Market Prospect Ratios).
Table of Contents
Mengenal Tentang Rasio Prospek Pasar
Rasio prospek pasar adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan harga saham perusahaan yang diperdagangkan secara publik dengan ukuran keuangan lainnya.
Ukuran keuangan tersebut seperti pendapatan dan tingkat dividen. Investor menggunakan rasio tersebut untuk menganalisis tren harga saham.
Indikator ini juga digunakan untuk membantu mencari tahu nilai pasar saham saat ini dan di masa depan.
Dengan kata lain, rasio prospek pasar menunjukkan kepada investor apa yang seharusnya mereka terima dari investasi mereka.
Ini juga akan memperkuat pilihan saham para investor agar tidak merugikan investasi mereka.
Mereka mungkin akan menerima dividen, pendapatan, atau penjualan dari nilai saham yang dihargai di masa depan.
Rasio ini sangat membantu investor memprediksi berapa harga saham di masa depan berdasarkan pada laba perusahaan yang diinvestasikan saat ini dan pengukuran dividen.
Misalnya, tren penurunan laba per saham dan hasil dividen yang mengarah pada masalah profitabilitas dan bahkan dapat mengangkat isu buruk lain dari perusahaan tersebut.
Semua masalah tersebut tentu juga akan mengarah ke devaluasi nilai saham.
Jenis-Jenis Rasio Prospek Pasar
Berikut ini adalah empat dasar rasio prospek pasar yang cenderung digunakan oleh para investor:
Laba Per Saham (Earning Per Share)
Laba Per Saham adalah Rasio Prospek Pasar yang mengukur jumlah laba bersih perusahaan yang diperoleh per lembar saham yang beredar.
Dengan kata lain, ini adalah jumlah uang yang akan diterima investor di setiap lembar saham jika semua laba dibagikan ke saham yang beredar pada akhir periode.
Laba per saham juga merupakan indikator yang menunjukkan seberapa menguntungkan perusahaan di mata para pemegang saham.
Jadi, laba per saham perusahaan yang lebih besar dapat dibandingkan dengan laba per saham perusahaan yang lebih kecil.
Jelas, perhitungan ini juga dipengaruhi oleh berapa banyak saham yang diedarkan perusahaan.
Dengan demikian, ada pertimbangan di mana perusahaan yang lebih besar harus membagi pendapatannya di antara banyak saham lain yang beredar.
Laba per saham yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sedang dalam kondisi yang baik dan perusahaan memiliki lebih banyak keuntungan untuk didistribusikan kepada para pemegang sahamnya.
Meskipun rasio prospek pasar laba per saham yang lebih tinggi sering membuat harga saham perusahaan naik, banyak investor tidak bergantung penuh pada rasio ini.
Karena begitu banyak hal yang dapat memanipulasi rasio ini, investor cenderung hanya melihatnya sebagai referensi dan tidak mempengaruhi keputusan mereka secara signifikan.
Rumus atau Formulasi Laba Per Saham adalah:
Laba per Saham = (Laba Bersih – Saham Preferen) / Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio – sering disebut rasio P/E – berfungsi membandingkan harga pasar per saham suatu perusahaan dengan laba per sahamnya.
Dengan kata lain, rasio P/E menunjukkan nilai wajar saham di pasar saham berdasarkan laba perusahaan saat ini.
Investor menggunakan rasio ini untuk mengevaluasi nilai pasar wajar saham secara riil dengan memprediksi laba per saham di masa depan.
Perusahaan dengan laba yang lebih tinggi di masa depan biasanya diharapkan mengeluarkan dividen yang lebih tinggi.
Atau setidaknya perusahaan memiliki saham yang dihargai tinggi di masa depan.
Perusahaan dengan Rasio P/E yang tinggi biasanya menunjukkan kinerja masa depan yang positif dan investor bersedia membayar lebih untuk saham perusahaan ini.
Sedangkan perusahaan dengan rasio prospek pasar yang lebih rendah menunjukkan kinerja yang buruk pada saat ini dan di masa depan.
Dan investasi pada perusahaan dengan Rasio P/E yang rendah bisa menjadi investasi yang buruk.
Yang penting untuk diingat adalah bahwa rasio ini hanya berguna untuk membandingkan perusahaan sejenis di industri yang sama.
Dan juga karena rasio ini didasarkan pada perhitungan laba per saham, manajemen dapat dengan mudah memanipulasinya dengan teknik akuntansi tertentu.
Rumus atau Formulasi Rasio P/E adalah:
Price Earning Ratio = Nilai Wajar Saham Biasa Per Lembar / Laba Per Saham
Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)
Rasio prospek pasar ini mengukur persentase laba bersih yang didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen selama tahun tersebut.
Dengan kata lain, rasio ini menunjukkan bagian dari dividen yang dibagikan kepada pemegang saham di luar nilai laba ditahan perusahaan.
Karena investor ingin melihat aliran dividen berkelanjutan yang berkelanjutan dari suatu perusahaan, analisis rasio pembayaran dividen menjadi penting.
Tren yang konsisten dalam rasio ini biasanya lebih penting daripada tinggi atau rendahnya rasio.
Investor terutama peduli dengan tren rasio pembayaran dividen yang berkelanjutan.
Penilaian pada kurun waktu satu atau dua tahun berdasarkan rasio prospek pasar ini tidak akan begitu berarti.