Ingin menabung sekaligus mendapatkan keuntungan? Investasi menjadi cara yang terbaik bagi kamu yang ingin mendapatkan keuntungan selagi menabung. Menabung dan berinvestasi merupakan hal yang serupa, tapi tak sama. Jika kamu sudah mulai menabung sejak dini, itu merupakan tindakan yang bagus. Tapi, jika kamu ingin meningkatkan level tabunganmu, investasi dapat dijadikan pilihan. Untuk tahu pengertian beserta manfaat dan jenis-jenis investas, yuk simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Investasi?
Investasi
Pada dasarnya, investasi adalah kegiatan penanam modal. Secara rinci, investasi adalah penempatan modal dalam bentuk uang atau aset berharga lainnya ke dalam benda, lembaga, atau pihak tertentu. Harapannya, pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu.
Umumnya, modal yang ditanamkan oleh seorang investor akan dikembangkan oleh pihak pengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak. Oleh karena itu, dengan investasi kamu dapat melipatgandakan harta yang dimiliki tanpa perlu melakukan usaha yang lebih. Jadi, kamu hanya perlu menanamkan modal dan menunggu dana kamu berkembang biak.
Cara kerja investasi dapat dibilang simpel. Pemodal atau investor akan membeli sesuatu yang tidak akan ia gunakan sekarang dan kemudian disimpan sebagai harta. Setelah melewati masa tertentu, harta yang disimpan dapat mengalami perubahan nilai, baik perubahan positif atau negatif. Sebab, investasi tidak selalu berujung menghasilkan keuntungan dan terdapat risiko kerugian juga dalam berinvestasi. Maka, penting sekali memahami jenis-jenis investasi dan risikonya.
Tujuan Investasi
Setelah memahami pengertian investasi, perlu diketahui pula tujuan dari investasi. Berikut merupakan tujuan investasi.
- Untuk mendapatkan penghasilan tetap.
- Untuk mengembangkan usaha.
- Untuk mendapatkan jaminan dalam bisnis.
- Untuk membentuk dan mengontrol dana untuk suatu kepentingan khusus.
- Untuk mengurangi tekanan inflasi.
- Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
- Sebagai alat partisipasi dalam pembangunan negara.
Jika dilihat dari tujuan investasi tersebut, dapat diketahui bahwa investasi tidak hanya ditujukan untuk individual, tetapi juga untuk keperluan bisnis bahkan hingga keperluan negara. Oleh karena itu, jika seseorang berinvestasi, keuntungannya tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri melainkan berbagai pihak lainnya.
Manfaat Investasi
- Meningkatkan Aset
Melalui investasi, kamu bisa mengembangkan portofolio investasi. Sebab, investasi berarti membeli aset. Makin sering kamu menyisihkan uang untuk membeli aset, makin banyak pula aset yang dimiliki.
Aset ini pun dapat pula dicairkan dan menjadi uang jika suatu waktu kamu membutuhkan uang. Pencairan aset ini dilakukan dengan cara menjual aset. Maka, jika kamu meningkatkan kuantitas aset yang dimiliki, kemungkinan untuk mendapat uang lebih besar pada saat penjualan juga lebih tinggi.
- Memenuhi Kebutuhan Masa Depan
Berhubungan dengan manfaat sebelumnya, berinvestasi juga dapat membantu kamu memenuhi kebutuhan di masa depan. Jika terdapat suatu kondisi yang membutuhkan modal lebih di masa depan, aset yang kamu miliki dapat menjadi solusi pertama.
Kebutuhan masa depan tidak melulu merupakan hal yang mendadak atau darurat sifatnya, kamu juga bisa mulai merencanakan sesuatu dan mulai menabung sekarang. Misalnya, pergi liburan, kuliah S2, buka bisnis, beli buku kesukaan, atau apapun itu yang kamu inginkan. Semua itu bisa terwujud jika kamu mulai berinvestasi secepat mungkin. Tidak hanya kamu memiliki tabungan untuk masa depan, tetapi kamu akan mendapatkan keuntungan dari hasil pengembangan investasi.
- Gaya Hidup Hemat
Apabila investasi dimulai dengan tujuan untuk menabung, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang, kamu akan membangun kebiasaan hidup hemat. Ketika mulai menabung, tentunya terdapat uang yang disisihkan.
Sama halnya dengan investasi, sebab kamu juga menyisihkan uang tabungan untuk diinvestasikan. Perbedaannya hanya ada di instrumen menabungnya saja. Uang yang ditabung atau diinvestasikan berada di suatu wadah tertentu yang berbeda dengan operasional. Maka, kamu tidak bisa menyentuh uang tersebut selayaknya uang di atm.
- Menghindari Utang
Dengan berinvestasi, kamu juga bisa menghindari hutang. Ada beberapa alasan yang bisa membuat kamu terhindar dari utang dengan berinvestasi. Pertama, kamu bisa terhindar dari hutang jika kamu berinvestasi setelah melunasi utang-utang yang dimiliki. Jadi, kamu bisa berinvestasi menggunakan sisa uang pengeluaran.
Kedua, uang yang diinvestasikan dapat dijadikan alternatif untuk membayar atau melunasi utang, terutama yang jumlah portofolionya sudah besar. Dengan begitu, kamu bisa melunasi utang yang dimiliki dan terhindar dari utang tidak lunas. Setelah bebas utang, kamu bisa melanjutkan investasi kembali.
Istilah-istilah dalam Investasi
Istilah dalam Investasi | Pengertian |
Portfolio investasi | Gabungan dari beberapa instrumen investasi yang dimiliki oleh investor |
Emiten | Pihak yang menawarkan secara umum untuk menjual efek kepada masyarakat dengan aturan yang berlaku |
Diversifikasi | Strategi investor untuk mengalokasikan dana ke beberapa jenis investasi |
Manajer investasi | Pihak yang mengelola dana investor |
Return | Keuntungan atau kerugian yang diperoleh |
Capital Gain | Hasil investasi yang sudah dilakukan |
Likuiditas | Penggambaran seberapa mudah investasi bisa dicairkan |
Initial Public Offering (IPO) | Perusahaan yang melepas sahamnya ke bursa saham untuk pertama kali |
Volatilitas | Fluktuasi harga instrumen investasi yang dijadikan patokan para investor |
Indeks harga saham | Angka yang menunjukkan harga rata-rata dari beberapa perusahaan yang terdaftar di satu indeks |
Dividen | Keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan kemudian dibagikan kepada pemegang saham |
Deposit | Penyimpanan uang ke rekening saham |
Saham suspend | Kondisi pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) memberhentikan suatu saham |
Buy and sell | Menjual dan membeli instrumen investasi |
Take Profit | Batasan dari harga atau keuntungan |
Cut loss | Investor menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari waktu harga beli |
Saham blue chip | Kumpulan saham unggulan |
Pasar modal | Tempat bertemunya investor dan emiten (badan usaha) |
Lot | Satuan resmi dalam jual beli saham |
8 Jenis Investasi
1. Investasi Reksadana
Reksadana adalah jenis investasi yang bisa dikatakan paling cocok untuk para pemula yang masih ingin belajar berinvestasi, tapi tetap terhindar dari risiko tinggi dan menghasilkan cuan.
Banyak perusahaan yang menyediakan investasi reksadana menawarkan modal awal dengan biaya yang sangat rendah mulai dari Rp10.000 – Rp100.000 saja. Selain itu, kamu tidak perlu memantau setiap saat karena dana yang dikeluarkan sudah dikelola oleh manajer investasi.
2. Investasi Saham
Investasi Saham
Saat ini, investasi saham menjadi instrumen paling populer tidak hanya di Indonesia tapi juga di banyak negara lainnya. Dengan membeli dan menjual saham secara tepat, kamu bisa berpotensi mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari modal awal. Bahkan, bisa dikatakan bahwa saham saat ini menjadi satu-satunya instrumen investasi yang bisa berikan keuntungan paling tinggi dari jenis investasi lainnya.
Namun, bermain saham tidak sesederhana beli dan jual saham saja. Ada strategi dan manajemen yang apik di dalamnya agar bisa meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan.
3. Investasi Emas
Investasi Emas
Emas dan logam mulia merupakan salah satu instrumen investasi yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia dari dulu hingga kini. Investasi ini juga cocok bagi kamu yang ingin memiliki investasi jangka panjang yang cenderung aman karena harga emas dan logam mulia akan terus naik.
Investasi emas juga bisa dikatakan sebagai investasi dengan modal yang murah, jika melakukannya secara online dan menggunakan sistem menabung emas. Kamu bisa menabung emas dimulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah.
4. Obligasi
Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun panjang yang dapat dipindahtangankan. Surat utang ini berisi janji dari pihak penerbit untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi utang pokok pada waktu yang sudah ditentukan kepada pemegang obligasi. Imbalan bunga yang diterima oleh pemegang obligasi adalah kupon.
Obligasi merupakan investasi yang cocok dicoba jika kamu menginginkan investasi yang aman dan dijamin oleh pemerintah. Sebab, risiko terjadinya gagal bayar pada investasi obligasi cukup minim.
5. Deposito Berjangka
Deposito
Deposito berjangka memiliki bunga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tabungan biasanya. Selain itu, deposito berjangka memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas, biasanya 3 – 12 bulan.
Meskipun keuntungan yang didapat dari investasi ini tidak sebesar saham, reksadana, dan emas, deposito berjangka merupakan investasi yang tahan inflasi dan tentunya keamanannya sangat dijamin oleh pihak bank. Jika ingin berinvestasi deposito berjangka dengan untung yang lebih besar, makin besar pula nominal uang yang dimasukan sebagai deposito.
6. Investasi Properti
Investasi Properti
Jika memiliki modal yang cukup besar mulai dari ratusan juta. Kamu bisa langsung berinvestasi properti sekalian. Seperti yang diketahui, tanah dan bangunan merupakan investasi jangka panjang yang sangat menjanjikan. Nilai properti yang terus meningkat dari tahun ke tahun mencapai 15-20% tentu sangat menggiurkan, bukan? Terlebih bila lokasinya strategis.
Investasi properti juga dikenal sebagai investasi minim risiko dan jaminan keuntungan yang tinggi. Karena properti merupakan kebutuhan dasar dari banyak orang, jadi tidak mungkin tidak ada properti yang tidak terjual. Dalam berinvestasi properti kamu tidak harus menempatinya, namun bisa menyewakan properti tersebut, dan tetap menghasilkan meskipun ditinggal tidur.
7. Asuransi Unit Link
Investasi Unit Link
Asuransi unit link atau asuransi yang berbasis investasi ini merupakan penggabungan dari 2 produk, yakni asuransi dan dana kelolaan seperti reksadana. Umumnya, premi yang akan kamu bayarkan dikonversikan dalam bentuk unit. Unit inilah yang akan dibagi menjadi 2 jenis, yakni untuk membayar biaya asuransi dan untuk diinvestasikan. Jadi, premi yang dibayarkan biasanya lebih tinggi dari produk investasi lainnya.
Investasi unit link cocok untuk kamu yang tidak hanya ingin berinvestasi tapi juga bisa mendapatkan benefit asuransi, baik itu asuransi untuk melindungi kesehatan fisik dan jiwa dan berbagai hal tidak terduga yang bisa terjadi dimasa depan.
8. Peer to Peer Lending
Meski masih terbilang baru, tapi peminat dari investasi ini sudah cukup banyak, lho! Ini karena telah banyak perusahaan berbasis fintech lending yang menjalankan model bisnis ini. Dalam peer to peer lending, pada dasarnya kamu meminjamkan sejumlah uang kepada pihak yang membutuhkan, baik individu maupun badan usaha.
Dengan investasi P2P Lending, investor akan menerima pengembalian pokok pinjaman dan bunga atas pinjaman tersebut. Itu alasan investasi P2P Lending menjadi instrumen favorit terbaru karena kemudahan dan keuntungannya.
Keuntungan dari berinvestasi P2P Lending sendiri bisa mencapai 12-16% per tahun. Namun, jangan lupa untuk hanya berinvestasi P2P Lending di perusahaan pinjaman online yang berlisensi dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).