Mayoritas Kripto Melemah, Bitcoin Turun 1,65% dan Ethereum Ikut Terkoreksi

Diposting pada

Jakarta – Pasar kripto kembali bergerak di zona merah pada Kamis (20/11/2025) pagi. Berdasarkan data Coinmarketcap pukul 6.45 WIB, mayoritas aset kripto berkapitalisasi besar mengalami penurunan.

Bitcoin (BTC) melemah 1,65% dalam 24 jam dan 10,34% sepekan, diperdagangkan di level USD 91.337 atau sekitar Rp 1,52 miliar per koin. Ethereum (ETH) juga turun 3,28% sehari terakhir dan 11,92% sepekan, kini berada di kisaran Rp 50,3 juta per koin.

BNB terkoreksi 4,11% dalam sehari menjadi Rp 14,9 juta, sementara Cardano (ADA) turun 2,85% ke Rp 7.733 per koin. Solana (SOL) melemah 3,17% menjadi Rp 2,28 juta, dan XRP merosot 4,86% ke Rp 35.266 per koin. Dogecoin (DOGE) turun 4,35% menjadi Rp 2.585 per token.

Stablecoin USDT dan USDC tetap di level USD 1, meski turun tipis masing-masing 0,22% dan 0,16%. Total kapitalisasi pasar kripto global kini berada di USD 3,11 triliun atau Rp 51.955 triliun, melemah 2,11% dalam 24 jam.


Analis Sebut Ethereum Masuk “Supercycle”, Pasar Kripto Terbelah

Di tengah tekanan pasar, pernyataan analis senior Wall Street Tom Lee memicu perdebatan. Ketua Eksekutif BitMine Immersion Technologies sekaligus Kepala Riset Fundstrat Global Advisors itu menyebut Ethereum memasuki fase “supercycle”, dengan potensi kenaikan hingga 100 kali lipat sebagaimana Bitcoin pada 2017.

Lee menilai volatilitas yang ekstrem justru menggambarkan pasar yang sedang “mendiskon” masa depan besar aset digital. Namun pendapat ini ditentang influencer kripto “The Bitcoin Therapist” yang meragukan utilitas jangka panjang Ethereum dan menganggapnya tidak berbeda dengan ratusan altcoin lain.

Ia menegaskan tidak akan menyimpan aset di blockchain Ethereum dan meragukan adopsi lembaga keuangan tradisional terhadap jaringan tersebut.