Punya anak merupakan sebuah anugerah untuk pasangan suami istri. Tak jarang juga mungkin kamu mendengar istilah “banyak anak banyak rezeki”. Sedangkan, keputusan mau punya anak banyak atau dua anak cukup sebenarnya menjadi pilihan masing-masing pasutri. Namun, yang jelas semakin punya anak banyak, artinya semakin banyak tanggung jawab yang harus dipikul sebagai orang tua seumur hidup. Tanggung jawabnya dari banyak hal, khususnya dari segi finansial. Nah, sebelum memutuskan ingin punya anak berapa, sebaiknya pertimbangkan dulu apa saja persiapan finansial yang harus dilakukan. Table of contents Punya Anak Artinya Harus Mengatur Kembali Anggaran Keuangan Keseluruhan Kehadiran anak atau memiliki banyak anak, sudah pasti akan menambah banyak kebutuhan keluarga. Artinya kamu harus mengatur kembali anggaran keuangan keseluruhan dari sebelumnya. Langkah ini merupakan yang utama dan tidak bisa ditawar supaya keuangan tetap berjalan dengan baik dan efektif. Kamu bisa mulai dengan mencatat dengan teliti semua pengeluaran yang baru terkait kehadiran anak. Misalnya jika anak bayi, maka harus merinci mulai dari biaya popok dan kebutuhan lainnya, biaya dokter, biaya membeli pakaian, dan juga kebutuhan anak lainnya. Kamu bisa menghilangkan pengeluaran sebelumnya yang tidak terlalu penting dan menggantinya dengan kebutuhan anak yang harus terpenuhi. Bisa diatur-atur mana yang harus diganti atau tidak. Mengatur Skala Prioritas Mengatur skala prioritas adalah penting setelah menyelsaikan semua anggaran baru. Skala prioritas bisa disusun berdasarkan kewajiban dan kebutuhan terlebih dahulu. Sampingkan dahulu pengeluaran di luar kebutuhan, misalnya hanya keinginan yang tidak begitu dibutuhkan. Jika punya anak artinya kamu harus membuat rencana jangka panjang untuk kesejahteraan keluarga. Beberapa hal yang sebaiknya dijadikan skala prioritas ketika punya anak yaitu: Tabungan pendidikan untuk masa depan anak Biaya kesehatan anak hingga hal yang bersifat mendadak Asuransi jiwa untuk keluarga Asuransi jiwa dan kesehatan untuk anak Cerdas Memilah Kebutuhan Anak Sebagai orang tua yang punya anak, pastinya kebutuhan menjadi prioritas dan tidak boleh asal dipenuhi. Orang tua pasti ingin memberikan segalanya yang terbaik. Maka, orang tua juga harus cerdas dalam memenuhi kebutuhan anak tanpa mengganggu kesehatan finansial. Kamu bisa membeli perlengkapan bayi atau anak sesuai dengan kebutuhannya saja. Misalnya, jika punya anak pertama, kamu bisa mempertimbangkan barang-barang yang memang akan bermanfaat dan terpakai dalam jangka lama. Sedangkan jika memang kemudian punya anak kedua, kamu bisa menggunakan barang bekas milik kakaknya yang sebelumnya masih layak karena dipakai anak hanya sebentar di usia kecilnya. Setelah itu jika memang mantap tidak akan menambah anak, kamu bisa menjual barang-barang yang sudah tidak terpakai anak lagi. Melunasi Utang Jangka Pendek Biaya kebutuhan anak mulai dari kesehatan, tabungan pendidikan, dan yang lainnya harus direncanakan, Namun, jika kamu memiliki utang sebaiknya lunasi terlebih dahulu, khususnya utang jangka pendek. Melunasi utang sebelum punya anak dapat meminimalkan peluang ‘gali lubang tutup lubang’. Faktanya, pengeluaran setelah punya anak merupakan salah satu pengeluaran yang cukup besar. Kalau tidak disiapkan dengan baik, tak menutup kemungkinan bagi orang tua lantas berutang. Keputusan ini akan berat di belakang loh. Jika utang-utang jangka pendek telah dilunasi, minimal kamu bisa lebih bernapas dan akan lebih mudah menyiapkan tabungan untuk anak kamu. Mulai Berhemat Saat Punya Anak Baru Jika merasa pengeluaran bertambah sedangkan pemasukan masih tetap, maka berhemat bisa dilakukan. Punya anak membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga dengan berhemat kamu bisa mengatur berbagai pos pengeluaran dalam keuangan menjadi tidak terganggu. Beberapa pos pengeluaran yang bisa kamu hemat seperti biaya liburan, hiburan, makan di luar, belanja pakaian bulanan, dan biaya lainnya yang bersifat fleksibel. Kamu juga bisa membatasi pemakaian listrik, air, dan internet dengan menggunakannya ketika butuh saja. Selain itu, jika kamu memiliki kartu kredit maka gunakanlah dengan bijak. Ingat, kartu kredit bisa jadi tambahan beban, kalau kamu tak cerdas dalam pemakaiannya. Bukannya dilarang, tetapi kamu harus benar-benar bijak dalam pengelolaan utang kartu kredit ini. Mulai Berinvestasi Berinvestasi menjadi hal penting yang harus kamu lakukan demi kondisi keuangan yang stabil setelah punya anak. Apalagi bagi keluarga muda, akan ada banyak tujuan keuangan dan kebutuhan di masa mendatang yang harus dipersiapkan sejak saat ini. Nantinya di masa mendatang, berbagai kebutuhan akan semakin besar karena adanya inflasi. Maka, sebagai orang tua, kamu sebaiknya sudah mulai mengalokasikan uang untuk berinvestasi sejak usia masih produktif. Menabung di bank saja tidak cukup, karena menabung bisa membuat nilai uang tergerus akibat inflasi maupun potongan administrasi. Bunga tabungan biasanya hanya berkisar 1-2% saja per tahunnya sebelum pajak, lalu dengan bunga pajak bisa mencapai 20%. Maka mulai mencoba investasi saat anak masih usia kecil perlu dipertimbangkan. Semoga informasi mengenai persiapan finansial setelah punya anak saat ini dapat membantu kamu menyejahterakan keluarga dan kesehatan keuanganmu.