Setiap bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Itu artinya, kamu seharusnya bisa berhemat. Dan mengalokasikan penghematan uang tersebut ke pengeluaran yang sifatnya masa depan, seperti investasi.
Modal investasi bertambah, sehingga kesempatan mendapat cuan lebih besar terbuka lebar. Berikut sumber dana untuk meningkatkan modal investasi di bulan Ramadan:
Menambah modal investasi
- Alokasikan uang makan siang
Selama bulan puasa, kamu hanya akan makan dua kali, yakni saat sahur dan berbuka puasa. Jadi, tidak ada makan siang.
Uang makan siang ini yang bisa dialokasikan untuk modal tambahan investasi. Misal biasanya biaya makan siang Rp 15 ribu, dikalikan 30 hari, berarti ada tambahan Rp 450 ribu untuk investasi di bulan puasa.
Apalagi kalau uang makan siangmu lebih dari itu, maka penghematannya bisa lebih besar lagi untuk dialihkan ke investasi. Misal, Rp 450 ribu dari uang makan siang dibelikan saham blue chip yang memiliki fundamental bagus.
Investasi dalam jangka panjang, sehingga kamu bisa cuan ratusan, bahkan ribuan persen. Dan modal akan mendapat hasil berlipat.
- Alokasikan THR
Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi yang paling ditunggu selama bulan Ramadan. Uang THR yang diberikan perusahaan dapat membantumu memenuhi kebutuhan Hari Raya.
Jika mendapat THR, paling penting dialokasikan untuk pertama kali adalah membayar cicilan utang atau melunasi utang. Alokasi untuk pembayaran utang ini sebesar 50%.
Sisihkan untuk belanja kebutuhan Lebaran sebesar 30%, dan sisanya 20% untuk investasi dari dana THR. Kalau kamu menerima THR satu bulan gaji sebesar Rp 5 juta, maka bujet investasi sebesar Rp 1 juta.
Tips Hemat di Bulan Puasa agar Bisa Investasi
Tips hemat di bulan Ramadan
Pastikan kamu tetap melakukan investasi di bulan Ramadan dari dua sumber dana di atas sebagai modal tambahan. Dengan begitu, gaji atau THR yang kamu terima tidak dibuat foya-foya atau mengikuti hawa nafsu belanja yang sifatnya keinginan.
1. Buat daftar menu satu bulan
Di bulan Ramadan ini, kamu harus lebih menata menu makanan setiap harinya di saat sahur maupun berbuka. Catat pula berapa orang yang akan ikut menikmati hidangan.
Cantumkan juga bahan pangan apa saja yang dibutuhkan dan berapa banyak jumlah yang dibutuhkan. Hal ini perlu dilakukan untuk memudahkan kamu dalam menghitung estimasi pengeluaran selama sebulan.
Selain itu, kamu tidak akan memiliki sisa makanan berlebih, jadi tidak ada makanan yang terbuang sehingga bisa lebih hemat.
2. Menahan godaan promo belanja
Diskon dan promo biasanya banyak bertebaran selama Ramadan dan Hari Raya. Menjadi tantangan keuangan terbesar bagi setiap orang.
Bukan hanya berbagai kebutuhan pokok saja, penawaran menarik seperti ini juga banyak ditemukan untuk berbagai produk fashion dan yang lainnya.
Namun jika ingin melakukan investasi, maka tahan godaan dari serbuan promo dan diskon agar kamu terhindar dari belanja impulsif. Jika ingin membeli barang dengan promo, pastikan belanja yang menjadi kebutuhan, bukan keinginan.
3. Batasi buka puasa di luar
Saat bulan puasa, kamu akan sering menerima ajakan untuk bukber oleh teman kerjamu, keluargamu, bahkan sahabatmu. Tentu hal ini sangat boleh dilakukan, karena merupakan bagian dari silaturahmi dengan orang lain.
Tapi jangan sampai keseringan bukber di luar. Biasanya untuk makan di restoran berkisar mulai dari Rp 30 ribuan. Belum lagi minuman dan jajan yang lainnya.
Komitmen pada diri sendiri untuk bukber yang paling penting saja. Misalnya dengan keluarga atau sahabat. Sehingga tidak menghabiskan uang untuk makan di luar, dan kamu bisa menambah modal investasi.