Mau Bikin Sate? Ini 7 Trik Tusuk Daging Kurban Biar Matang Merata

Diposting pada

Momen Idul Adha sering kali identik dengan semerbak aroma sate kambing dari halaman rumah atau pinggir jalan. Sate menjadi salah satu olahan favorit daging kurban karena praktis dan lezat. Sayangnya, banyak yang kecewa karena sate justru gosong di luar tapi mentah di dalam.

Masalah umum saat membakar sate terletak pada cara menusuk dan memanggang daging yang kurang tepat. Teknik menusuk daging berpengaruh besar terhadap kematangan dan rasa akhir sate. Tanpa trik yang benar, hasil sate bisa jadi alot, kering, bahkan tidak matang merata.

Padahal, membuat tusukan sate yang sempurna bukan hal mustahil jika kamu tahu caranya. Dengan teknik yang tepat, daging bisa matang sempurna dan tetap juicy di setiap gigitan. Kunci utamanya adalah menyusun potongan daging dengan cermat dan memahami karakteristik tusuk sate yang digunakan.

Berikut trik penting agar tusuk sate daging kurbanmu matang merata, tidak lengket di panggangan, dan terasa lebih lezat.  

1. Pilih Tusuk Sate yang Tepat  

Tusuk sate bambu paling umum digunakan karena mudah ditemukan dan harganya murah. Namun, jika kamu ingin hasil lebih stabil, tusuk logam bisa jadi pilihan karena menghantarkan panas dan membantu daging matang merata. Alternatif lain seperti batang rosemary atau belahan batang tebu bisa memberi aroma dan rasa tambahan pada sate.

Tusuk sate bambu perlu direndam air minimal 30 menit agar tidak mudah terbakar saat memanggang. Tanpa direndam, bambu bisa gosong atau bahkan menyala, mengganggu proses pemanggangan. Pilihan tusuk juga bisa mempengaruhi estetika dan rasa sate, jadi pilih sesuai bahan dan tema hidanganmu.

Jika memakai batang rosemary, kamu akan mendapat aroma herbal khas yang cocok untuk bumbu Timur Tengah. Sedangkan batang tebu memberikan rasa manis alami yang cocok dipadukan dengan seafood atau buah. Sesuaikan tusuk sate dengan karakter makanan untuk hasil terbaik.

2. Teknik Merendam Tusuk Sate Agar Tidak Gosong

Tusuk sate kayu atau bambu bisa mudah terbakar bila langsung terkena api. Untuk menghindari hal ini, rendam tusuk dalam air selama minimal 30 menit sebelum digunakan. Proses ini membantu menjaga kelembapan tusuk sehingga tahan panas saat dibakar.

Tusuk yang sudah direndam tidak hanya tahan api, tetapi juga lebih kuat menahan potongan daging. Kamu bisa menghindari tusuk yang patah atau rapuh saat membalik sate di atas panggangan. Ini juga membuat proses memanggang lebih nyaman dan hasilnya lebih konsisten.

Jika tak punya tusuk sate standar, kamu bisa memakai sumpit kayu, batang rosemary, atau batang tebu sebagai alternatif. Semua bahan ini perlu direndam juga untuk keamanan saat membakar. Pastikan tusuk tidak menyala atau gosong agar tidak merusak rasa dan tampilan sate.

3. Ukuran Ideal Tusuk Sate

Ukuran tusuk sate memengaruhi kestabilan daging saat dibakar. Panjang ideal tusuk sate berkisar antara 20 hingga 30 sentimeter, cukup untuk menampung beberapa potong daging tanpa membuatnya terlalu berat. Tusuk yang terlalu pendek akan menyulitkan kamu membalik sate, sedangkan yang terlalu panjang rawan patah.

Ketebalan tusuk sate juga perlu diperhatikan agar mampu menahan beban daging tanpa bengkok. Pilih tusuk dengan diameter sekitar 3–4 milimeter, cukup kuat untuk daging merah seperti kambing atau sapi. Tusuk terlalu tipis bisa mudah patah, sementara yang terlalu tebal bisa merobek daging.

Tusuk dengan ukuran yang tepat juga membantu daging matang lebih merata karena posisinya stabil di atas panggangan. Ini membuat proses membalik lebih mudah dan menghindari bagian daging tergelincir. Dengan tusuk yang ideal, hasil sate akan lebih rapi, matang sempurna, dan menggoda selera.

4. Jarak Daging Kurban di Tusuk Sate

Selain persiapan daging dan teknik penusukan, ada beberapa tips tambahan yang bisa Anda terapkan. Panggang sate dengan jarak 2-3 cm dari api.

Api yang terlalu besar akan menyebabkan daging gosong di luar sebelum matang di dalam. Penggunaan pemanggang listrik disarankan karena suhu yang konstan, tetapi memanggang dengan arang juga bisa dilakukan dengan pengaturan jarak yang tepat.

Gunakan arang berkualitas baik yang menghasilkan nyala api berwarna kebiruan. Arang berkualitas baik akan membakar sate lebih merata dan efisien. Pastikan untuk selalu memantau kondisi api dan membolak-balik sate secara teratur agar matang merata.

5. Daging Besar Tak Masalah

Potongan daging besar atau licin seperti udang dan buah sering kali berputar saat dibalik. Untuk mengatasi ini, gunakan dua tusuk sejajar agar bahan tidak bergerak. Cara ini membuat sate lebih stabil dan mudah dikontrol saat dibakar.

Teknik dua tusuk sangat efektif untuk bahan yang mudah tergelincir atau tidak menempel dengan kuat. Kamu bisa membalik sate secara merata tanpa takut bahan jatuh atau berpindah posisi. Hasilnya, daging lebih cepat matang dan lebih enak dipandang.

Sate dengan dua tusuk juga memudahkan kamu memastikan semua sisi terkena panas secara merata. Trik ini banyak digunakan oleh koki profesional saat mengolah bahan berukuran besar. Selain praktis, hasil akhirnya pun lebih rapi dan menarik disajikan.

6. Trik Menyiapkan Panggangan 

Panggangan yang bersih dan panas adalah kunci utama sate tidak lengket dan matang sempurna. Panaskan panggangan setidaknya 15–20 menit sebelum digunakan. Sikat arang bekas lalu olesi jeruji dengan minyak titik asap tinggi agar sate tidak menempel.

Tusuk sate juga sebaiknya disemprot dengan minyak atau dilumuri agar lebih mudah dibalik. Jika sate lengket, tunggu satu menit lagi sebelum membaliknya. Daging akan lepas secara alami jika panggangan disiapkan dengan benar.

Dengan panggangan siap dan bersih, kamu bisa memanggang daging secara konsisten tanpa rasa gosong berlebihan. Panas merata akan menciptakan tekstur sate yang renyah di luar dan juicy di dalam. Ini salah satu trik penting untuk hasil sate sempurna.

7. Pakai Termometer

Menggunakan termometer daging sangat dianjurkan untuk menghindari daging terlalu matang atau masih mentah. Suhu ideal: 165°F untuk ayam dan 145°F untuk sapi dan ikan. Angkat sate dari panggangan lima derajat sebelum suhu target karena panas akan terus naik setelah diangkat.

Memanggang dengan api sedang lebih baik dibanding api besar yang bisa membuat daging keras dan gosong. Hindari memanggang di atas suhu 400°F agar daging tidak kering. Daging sapi dan ayam biasanya matang sempurna dalam 12–15 menit, ikan dan sayuran sekitar 10 menit.

Dengan kontrol suhu dan waktu yang tepat, sate akan matang merata dan tetap juicy. Ini menghindarkanmu dari sate gosong di luar tapi mentah di tengah. Gunakan termometer dan perhatikan waktu untuk hasil yang konsisten dan memuaskan.

Resep Sate Kambing

Bumbu Sate Kambing Bumbu Kecap adalah salah satu hidangan yang populer di Indonesia. Dengan rasa yang menggugah selera, sate kambing ini sering dihidangkan dalam berbagai acara atau bisa juga dijadikan hidangan sehari-hari. Untuk membuatnya, berikut adalah bumbu sate kambing bumbu kecap dan cara membuatnya.

Bahan:

  • 250 gram daging kambing, potong dadu
  • Bumbu Sate Kambing Bumbu Kecap: kecap manis sesuai selera
  • 4 buah cabai rawit, iris
  • 2 buah tomat, potong dadu
  • 1 sdt merica bubuk
  • 2 butir bawang merah
  • garam secukupnya
  • gula merah secukupnya, iris lalu cairkan

Cara Membuat:

  1. Potong daging kambing menjadi ukuran sate. Tusuk daging dengan tusukan sate sehingga siap untuk dimasak.
  2. Rendam tusukan sate yang berisi daging kambing ke dalam air yang telah dicampur dengan gula merah, kecap, dan 1/2 sendok teh merica bubuk. Biarkan merendam selama 15 menit agar daging dapat meresap bumbu.
  3. Sementara daging merendam, saatnya menyiapkan bumbu kecap. Dalam sebuah wadah, campurkan kecap manis, 1/2 sendok teh merica bubuk, cabai (sesuai selera), tomat, bawang merah yang telah diiris halus, garam, dan gula merah. Aduk rata bumbu-bumbu ini, dan tambahkan 2 sendok makan air agar bumbu lebih mudah tercampur.
  4. Setelah bumbu kecap siap, panaskan panggangan atau grill dengan api sedang. Jika Anda tidak memiliki panggangan, sate juga bisa dipanggang di atas teflon atau wajan datar yang dilumuri minyak. Pastikan panggangan sudah cukup panas sebelum memasak sate agar hasilnya matang merata.
  5. Angkat daging dari rendaman bumbu dan tusukan sate. Bakar sate di atas panggangan yang telah dipanaskan tadi hingga matang sempurna. Balik sate secara teratur agar matang merata dan tidak gosong.
  6. Setelah sate matang, campurkan sate dengan bumbu kecap yang telah dibuat sebelumnya. Pastikan semua sate terbalut dengan bumbu kecap merata.
  7. Sajikan sate kambing bumbu kecap dengan taburan bawang merah goreng atau irisan daun bawang untuk tambahan aroma dan rasa. Sajikan sate dalam piring saji atau tusukan sate yang menarik agar terlihat lebih menarik dan menggugah selera.
  8. Dengan mengikuti langkah-langkah dan menggunakan bahan-bahan dengan proporsi yang tepat, Anda akan dapat menikmati sate kambing bumbu kecap yang lezat dan nikmat. Selamat mencoba!