
Fenomena ‘Rohana’ (rombongan hanya bertanya) dan ‘Rojali’ (rombongan jarang membeli) kembali ramai terjadi di pusat perbelanjaan di Indonesia. Meski dianggap lumrah oleh pengelola mal sebagai bagian dari interaksi transaksi offline, kondisi ini berimbas pada penurunan omzet tenant di mal.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menjelaskan bahwa keberadaan pengunjung yang sekadar bertanya atau melihat-lihat tanpa membeli merupakan hal wajar dan mencerminkan fungsi pusat belanja yang tak hanya sebagai tempat jual beli, tetapi juga sarana hiburan dan edukasi.
Namun, Alphonzus mengakui tren tersebut menyebabkan penurunan omzet, terutama karena masyarakat kelas menengah bawah kini lebih banyak membeli produk dengan harga satuan murah. Hal ini membuat performa penjualan di pusat perbelanjaan menurun.
APPBI memperkirakan pertumbuhan pusat belanja nasional pada 2025 masih positif, namun hanya akan tumbuh single digit atau di bawah 10%, jauh dari target awal 20-30%.
“Target kita sebenarnya 20-30%, tapi tahun ini tumbuhnya tidak signifikan, tetap tumbuh tapi kurang dari 10%,” pungkas Alphonzus.