Makin banyak WNI pergi ke Kamboja, mengapa ini bermasalah?

Diposting pada

​Lonjakan jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang pergi ke Kamboja dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan kekhawatiran serius. Meskipun banyak yang mencari peluang kerja, sebagian besar justru terjebak dalam praktik ilegal, terutama penipuan daring (online scam) dan judi online.​

Lonjakan Kasus WNI Bermasalah

Pada kuartal pertama tahun 2025, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh menangani 1.301 kasus WNI bermasalah di Kamboja, meningkat 174% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 85% atau 1.112 kasus terkait dengan keterlibatan dalam penipuan daring. Angka ini melonjak 263% dari 306 kasus pada periode yang sama tahun lalu.

Modus Penipuan dan Eksploitasi

Banyak WNI tergoda oleh tawaran pekerjaan dengan iming-iming gaji tinggi dan fasilitas menarik. Namun, sesampainya di Kamboja, mereka dipaksa bekerja dalam kondisi yang buruk, seperti jam kerja panjang, makanan tidak layak, dan ancaman kekerasan. Beberapa bahkan disekap dan dipaksa melakukan penipuan daring yang menargetkan masyarakat Indonesia. ​

Kesimpulan

Fenomena meningkatnya WNI yang pergi ke Kamboja menjadi masalah serius karena banyak yang terlibat dalam aktivitas ilegal, menjadi korban eksploitasi, dan menghadapi risiko kesehatan hingga kematian. Penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan di luar negeri dan selalu memverifikasi informasi melalui saluran resmi pemerintah.