
Diare merupakan gangguan pencernaan yang umum terjadi akibat infeksi atau konsumsi makanan yang tidak higienis. Meski umumnya bersifat sementara, diare bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Pemilihan makanan yang tepat dapat membantu mempercepat proses pemulihan.
Mengutip Very Well Health dan Cleveland Clinic, selama diare berlangsung, penting untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan tidak membebani sistem pencernaan. Makanan hambar dan rendah lemak sangat dianjurkan karena dapat membantu mengikat cairan dalam usus dan memadatkan tinja.
Salah satu pola makan yang direkomendasikan adalah diet BRAT, singkatan dari Banana (pisang), Rice (nasi), Applesauce (saus apel), dan Toast (roti panggang). Makanan ini kaya akan zat gizi penting seperti kalium, mudah dicerna, serta membantu menyerap cairan berlebih di usus.
Selain itu, kentang rebus atau kukus tanpa kulit serta plain pasta juga disarankan karena lembut dan kaya karbohidrat kompleks yang aman untuk pencernaan. Untuk sumber protein, pilihan seperti telur rebus, ayam tanpa kulit, ikan, dan daging tanpa lemak sangat dianjurkan. Sebaliknya, daging olahan dan berlemak sebaiknya dihindari.
Meskipun produk susu umumnya harus dihindari saat diare, yogurt dan kefir rendah gula yang mengandung probiotik dapat membantu menyeimbangkan kembali mikrobiota usus dan mempercepat pemulihan.
Makanan lain yang direkomendasikan adalah bubur gandum halus (seperti oatmeal), yang mengandung serat larut dan mudah dicerna. Hindari sereal dengan serat kasar yang dapat memperparah diare.
Tak kalah penting, menjaga hidrasi tubuh sangat vital. Air putih, air kelapa, kaldu bening, dan minuman elektrolit rendah gula dianjurkan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama diare.
Dengan memperhatikan asupan makanan dan cairan yang tepat, proses penyembuhan diare bisa berlangsung lebih cepat dan nyaman.