Palangka Raya – Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi September Hitam di depan Gedung DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Senin (1/9/2025) menarik perhatian. Massa membawa kepala babi sebagai simbol kritik keras terhadap kinerja wakil rakyat yang dinilai belum berpihak pada kepentingan masyarakat.
Perwakilan mahasiswa, David Benedictus Situmorang, menjelaskan simbol tersebut menggambarkan anggota dewan yang dianggap abai memperjuangkan suara rakyat. Dalam aksi itu, mahasiswa juga menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya mendesak DPR RI mengesahkan RUU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat, menolak RUU Polri, mencabut UU TNI, serta merevisi RKUHP. Selain itu, mereka menolak kenaikan gaji, tunjangan, dan pensiun anggota dewan, serta meminta DPRD memperketat evaluasi dan akuntabilitas pemerintah daerah.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kalteng Arton S Dohong berkomitmen menyalurkan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat. Ia menilai aksi tersebut sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap bangsa dan daerah.
“Kami apresiasi mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dengan tertib dan santun. Ini bukti bahwa mahasiswa tidak identik dengan kerusuhan,” ujar Arton.