Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Legenda MU, Wayne Rooney: Pengakuan Perang Lawan Alkohol dan Peran Coleen Sang Penyelamat

Mantan penyerang legendaris Inggris, Wayne Rooney, membuka buku tentang perjuangannya melawan kecanduan alkohol, dan mengakui nyaris kehilangan nyawa jika bukan karena dukungan sang istri, Coleen. Pernyataan itu disampaikan Rooney saat menjadi tamu dalam podcast Rio Ferdinand Presents.

Rooney, yang dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya setelah karier cemerlang bersama Manchester United dan timnas Inggris, tetap tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub Manchester United sebelum beberapa catatan berubah di era selanjutnya.

Pengakuan Rooney

Dalam pengakuannya, Rooney mengatakan upayanya menutupi kebiasaan minumnya sampai pada cara-cara ekstrem: meneteskan obat tetes mata dan mengunyah permen karet sebelum berangkat latihan untuk menyamarkan jejak.

“Saya ingin bersenang-senang bersama teman. Tapi sampai satu titik saya melampaui batas. Waktu itu saya sedang sangat berjuang. Dengan alkohol. Sangat berjuang, dan saya tak berpikir bisa meminta bantuan siapa pun,” ujar Rooney.

Ia menggambarkan pola berbahayanya: minum selama dua hari berturut-turut, tetap pergi latihan, lalu setelah mencetak gol pada akhir pekan kembali melanjutkan minum dua hari lagi. Kebiasaan itu berlangsung sampai pada titik di mana sang istri mengambil peran penentu.

Untung Ada Coleen

Rooney menyebut Coleen sebagai tokoh kunci yang “menyelamatkan” hidupnya. Mereka tumbuh bersama di Croxteth, lalu berpacaran dan menikah; Coleen sudah mengenal sifat-sifat Rooney sejak muda.

“Dia melihatnya sejak sangat awal. Dia membantu saya mengendalikan itu secara besar-besaran. Kadang saya heran, ‘kenapa kau terus melarang ini atau itu?’ Tapi saya benar-benar percaya jika dia tak ada, saya mungkin sudah mati. Saya yakin itu,” kata Rooney.

Ia juga mengakui memiliki sejumlah kesalahan yang telah terekam publik, namun menegaskan peran Coleen dalam menjaga dirinya tetap di jalur yang benar selama lebih dari dua dekade. Pengakuan ini memberi gambaran sisi pribadi seorang pesepakbola besar: di balik kerja dan sorotan, ada pertempuran pribadi yang tak selalu terlihat, dan sosok pendamping sering kali menjadi pembeda antara keselamatan dan kehancuran.

Exit mobile version